Loretta Mester:Laporan Ekonomi AS Hasilnya Cenderung Seperti Mimpi Buruk

0
137
Loretta Mester, president of the Federal Reserve Bank of Cleveland, speaks during an interview in Manhattan, New York, U.S., August 15, 2017. Picture taken August 15, 2017. REUTERS/Shannon Stapleton

JAVAFX – Presiden Bank Federal Cleveland Loretta Mester pada hari Rabu (1/4) mengatakan bahwa laporan yang mengukur aktivitas ekonomi AS saat cenderung “sangat buruk” dan tingkat pengangguran bisa naik di atas 10% karena upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona.

The Fed melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mendukung pasar dan mengatur ekonomi untuk pemulihan yang kuat setelah virus itu terkandung, kata Mester saat wawancara di CNBC.

“Bagaimana hal-hal untuk memperlambat penyebaran Covid-19 benar-benar akan tergantung pada jalannya virus dan pemerintah AS bisa menggunakan segala cara untuk menopang ekonomi,” kata Mester.

Hal serupa dikatakan juga oleh Goldman Sachs (NYSE: GS) mengatakan bahwa penurunan ekonomi kuartal kedua AS akan lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya dan pengangguran akan lebih tinggi, mengutip bukti anekdotal dan angka klaim pengangguran yang tinggi.

Goldman mengatakan sekarang memperkirakan penurunan PDB riil kuartal ke kuartal sebesar 34% yang disetahunkan untuk kuartal kedua, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya untuk penurunan 6% dan penurunan 24%.

Peringatan dari Goldman datang dua hari sebelum rilis laporan pasar tenaga kerja AS untuk bulan Maret, yang diperkirakan akan menunjukkan lompatan dalam pengangguran sebagai akibat dari penutupan dari pabrik, restoran, bar, pusat kebugaran dan bisnis lainnya selama sebulan. Faktor yang sama sudah akan ditampilkan dalam laporan klaim pengangguran mingguan Kamis. Analis yang disurvei oleh Investing.com memperkirakan 998.000 peningkatan klaim pengangguran minggu lalu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tweeted bahwa AS harus menggunakan biaya pinjaman rendah untuk meluncurkan program infrastruktur $ 2 triliun yang juga akan menyediakan lapangan kerja.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, AS harus memulai program infrastruktur senilai $2 triliun yang juga akan menciptakan lapangan kerja. Dimana Trump melihat tingkat pengangguran naik menjadi 15% pada pertengahan tahun dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya untuk 9%.

Langkah ini akan menjadi fase selanjutnya dalam memerangi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 yang telah menyebar hingga ke seluruh dunia, dimana harus mengikuti langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter.

Dalam tweetnya Trump menjelaskan bahwa “Dengan suku bunga Amerika Serikat saat ini yang berada di NOL, ini adalah waktu untuk melakukan RUU Infrastruktur yang telah lama ditunggu-tunggu. Bagi AS sangat besar dan mudah dalam memulai program Infrastruktur senilai $2 triliun karena kita hanya berfokus pada sector pekerjaan dan membangun kembali perekonomian di Negara kita.