Emas Dibuka Tersenyum Diatas Level 1.700 Ditengah Kekhawatiran Corona

0
114

JAVAFX – Harga emas melonjak melewati level $ 1.700 per ons untuk pertama kalinya sejak akhir 2012 pada perdagangan hari Senin, karena meluasnya wabah virus corona dan kejatuhan dalam minyak mentah yang menghantam ekuitas dan membuat investor bergegas mencari tempat berlindung yang aman.

Spot gold naik 1,5% menjadi $1,699.20 per ounce pada pukul 0054 GMT, setelah menyentuh level tertinggi sejak Desember 2012 di level $1,702.45 di awal sesi.

Emas berjangka AS melonjak 1,6% menjadi $1.699,70 per ounce.

Ekuitas Asia merosot pada perdagangan hari Senin ketika investor panic dan melarikan diri ke obligasi untuk melindungi goncangan ekonomi sebagai dampak dari penyebaran virus korona yang kian meluas secara global dan minyak jatuh lebih dari 20% setelah Arab Saudi memangkas harga jual resminya.

Harga kontrak berjangka untuk indeks S&P 500, patokan Wall Street, turun lebih dari 4% pada hari Minggu karena perdagangan di luar jam untuk pasar ekuitas AS dimulai kembali.

Yen Jepang terpantau melonjak 1,6% ke level tertinggi lebih dari tiga tahun karena meluasnya jangkauan virus corona hingga ke seluruh dunia membuat investor berebut untuk mencari tempat aman.

Ekonomi Jepang menyusut lebih cepat dari perkiraan semula pada kuartal keempat karena penurunan yang lebih besar dalam pengeluaran bisnis, data menunjukkan, memberikan bayangan yang lebih dalam atas prospek karena virus tersebut menekan produksi dan meningkatkan risiko resesi.

Cina Daratan memiliki 40 kasus infeksi baru yang dikonfirmasi pada hari Minggu, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, menjadikan jumlah total kasus terkonfirmasi di negara itu menjadi 80.735. Jumlah orang yang terinfeksi virus corona kini mencapai 107.000 di seluruh dunia ketika wabah menyerang hampir mencapai lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak gangguan ekonomi dunia.

Ekspor China mengalami kontraksi tajam dalam dua bulan pertama tahun ini sementara impor menurun, data menunjukkan pada hari Sabtu, karena krisis kesehatan yang dipicu oleh wabah menyebabkan gangguan besar pada operasi bisnis, rantai pasokan global dan kegiatan ekonomi.

Epidemi corona yang meluas secara global kemungkinan mengurangi separuh pertumbuhan ekonomi China pada kuartal saat ini dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, lebih parah dari yang diperkirakan tiga minggu lalu dan memicu ekspektasi untuk penurunan suku bunga sebelumnya.