5 Hal Penting Hari Ini

0
133
A couple wearing a protective facemask walk across the Piazza del Duomo, in central Milan, on February 24, 2020 as security measures were taken in northern Italy against the COVID-19 the novel coronavirus. - Italy reported on February 24, 2020 its fourth death from the new coronavirus, an 84-year old man in the northern Lombardy region, as the number of people contracting the virus continued to mount. (Photo by Andreas SOLARO / AFP) (Photo by ANDREAS SOLARO/AFP via Getty Images)

JAVAFX – Berikut ini merupakan 5 hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan transaksi pada Jumat, 6 Maret:

  1. Emas bersinar, mencapai $ 1.680 dan mendekati tertinggi tujuh tahun dari $ 1.689. Safe-haven yen Jepang berada di bawah permintaan, mengirim USD / JPY ke bawah 106, terendah sejak September 2019. Goldman Sachs mengatakan itu bisa jatuh ke 95.
  2. John Williams, Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York, mengatakan bahwa bank sentral siap untuk melakukan lebih banyak penyesuaian. The Fed diproyeksikan untuk mengurangi biaya pinjaman dalam pertemuan yang direncanakan pada 18 Maret setelah memotong mereka dalam pertemuan mengejutkan awal pekan ini.
  3. Pada perdagangan mata uang, Dolar AS anjlok bersamaan dengan turunnya imbal hasil obligasi AS dimana pengembalian pada benchmark obligasi 10-tahun mencapai 0,80%. EURUSD diperdagangkan di dekat 1,1250, tertinggi dalam tujuh bulan, meskipun ada harapan bagi Bank Sentral Eropa untuk melonggarkan kebijakannya minggu depan. Keuntungan GBPUSD terbatasi setelah Michel Barnier, Kepala Negosiator Uni Eropa, menekankan bahwa akan sulit untuk mencapai kesepakatan pasca-Brexit tepat waktu dengan Inggris.
  4. Payroll Non-Pertanian AS untuk bulan Februari menonjol di kalender. Amerika diproyeksikan melaporkan peningkatan yang memuaskan dari 175.000 pekerjaan dan pertumbuhan upah tahunan diperkirakan melambat dari 3,1% menjadi 3%. Keputusan itu dapat memengaruhi keputusan Fed mendatang.
  5. Suasana basah di pasar terus berlanjut ketika AS mengaku hanya melakukan sekitar 500 tes virus corona dan ribuan orang di Kota New York telah dikarantina sendiri. Presiden Donald Trump terlambat mengakui penyakit itu mungkin berdampak pada perekonomian sementara Senat mengajukan uang $ 8,3 miliar untuk memerangi penyakit itu. Jumlah kasus terus meningkat di Korea Selatan, yang sedang melakukan jutaan tes, dan juga di negara-negara lain. Jumlah total kasus mendekati 100.000, sekitar 50.000 pulih, dan 3.300 telah meninggal. Kematian Italia telah mencapai 148 sementara kasus Jerman mencapai 400. Di AS, statistik berdiri di 177 infeksi dan 11 kematian.