JAVAFX – Berita forex di hari Selasa(3/10/2017), yen belum mampu menguat diabandingkan dengan greenback pada perdagangan siang ini yang merupakan titik lanjutan pelemahannya sejak pekan lalu disaat gejolak politik melanda Jepang yang dibarengi dengan upaya kenaikan suku bunga the Fed.
Tadi pagi, keluar serentetan data ekonomi dari Jepang yang mewakili laju dari pertumbuhan ekonominya atau PDB. Setelah survei tankan kemarin keluar dan tetap tidak mampu menekan dolar AS, kali ini yen juga bertekuk lutut kembali terhadap greenback setelah semalam data ISM manufaktur AS tercatat terbaik sejak 13 tahun lalu. Data inflasi Jepang naik, berikut pula data keyakinan konsumennya juga makin membaik, namun itu belum cukup membantu yen untuk menguat kali ini.
Membaiknya data AS tersebut makin membangkitkan rasa dan perhatian investor bahwa suku bunga the Fed memang masih di jalur kenaikannya pada akhir tahun ini dan 3 kali kembali di tahun depan. Penghalang kenaikan suku bunga the Fed memang sampai sekarang masih belum tampak, apalagi fokus kerja the Fed yang akan mulai mengurangi defisit neracanya makin membuat percaya diri bagi bank sentral AS tersebut bahwa kondisi ekonominya lebih baik dibanding negara-negara lain termassuk dengan China dan Jepang.
Akan munculnya data tenaga kerja AS makin menambah keragua-raguan investor untuk mengoleksi yen lebih lanjut, karena investor kuatir kalau data nfp tersebut akan keluar lebih baik dibandingkan perkiraan pasar, dimana kali ini diperkirakan NFP akan buruk karena badai Harvey dan badai Irma yang melanda AS diakhir Agustus hingga awal September.
Yen sendiri diujung tanduk sekarang ini jelang pemilunya, dimana Goldman Sachs sendiri berharap kepada gubernur Tokyo Yuriko Koike yang mengalahkan Shinzo Abe agar terdapat perubahan pemerintahan Jepang sehingga yen bisa kembali menguat. Sebelumnya, situasi panas akibat akan perangnya Korea Utara vs AS, membuat Shinzo Abe telah membubarkan Majelis Rendah Jepang pekan lalu dan pemilu Jepang di bulan ini, dimana PM Shinzo Abe harus mempersiapkan pemerintahannya serta ekonominya yang lebih kokoh dalam menghadapi ancaman perang AS-Korea tersebut.
Pelemahan yen sendiri masih dikategorikan normal-normal saja dengan tetap bertahan di atas level ¥109 dan dikisaran level ¥113. Situasi tersebut membuat untuk sementara USDJPY untuk bergerak menguat di level 113,17, AUDUSD untuk sementara bergerak melemah di level 0,7795, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,6839.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Financial Times