JAVAFX – Pemerintah Vietnam melarang setiap turis yang hendak berkunjung baik dari dalam maupun dari luar negeri, itu merupakan sebuah hantaman keras bagi industri pariwisata pasca epidemi virus corona yang terus memakan korban jiwa.
Dalam siaran pers, pemerintah Vietnam mengumumkan bahwa setiap turis yang datang ke Vietnam, harus dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari ketika memasuki negara itu. Langkah itu dilakukan setelah jumlah kasus virus corona baru yang dilaporkan di Korea Selatan naik di atas 1.100.
Korea Selatan menyumbang seperempat dari 18 juta wisatawan Vietnam tahun lalu, kelompok terbesar setelah pengunjung Tiongkok, yang perjalanannya telah dibatasi karena wabah virus corona.
Di resor selatan Nha Trang, pantai-pantai kosong, bis-bis wisata tidak beroperasi dan banyak toko tutup karena penyakit tersebut.
“Semua hotel di sekitar sini hampir kosong,” kata pemilik sebuah hotel di Tran Phu Street di Nha Trang melalui telepon. “Semua turis Tiongkok sudah pergi, dan sekarang turis Korea Selatan juga pergi.”
Le Trong Vinh, yang mengelola Nest Hospitality Group dengan lima hotel di Nha Trang, mengatakan pada hari Rabu lebih dari 20% tamu telah membatalkan pemesanan dalam beberapa hari terakhir.
Jumlah wisatawan Korea Selatan yang berkunjung ke Nha Trang lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2019 lalu menjadi 305.000 jiwa, kata pemerintah setempat.
Media pemerintah Vietnam melaporkan awal bulan ini bahwa epidemi virus corona dapat menghapus $5,9 miliar menjadi $7,7 miliar dari pendapatan pariwisata Vietnam dalam tiga bulan ke depan karena para pelancong internasional pun turut menjauh dari wilayah tersebut.
Vietnam Airlines (HM: HVN), Bamboo Airways dan Vietjet (HM: VJC) semuanya telah meningkatkan penerbangan ke Korea Selatan.