BOJ: Waspada Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Jepang

0
381
Tokyo, Japan, May 12, 2016: City street day life with crowd people on zebra crosswalk in Shinjuku town. Shinjuku is a special ward located in Tokyo for shopping day and night sightseeing.

JAVAFX – Bank of Japan mengharapkan perekonomian negara tersebut terus berkembang secara moderat, dimana harus juga mengawasi bagaimana perkembangan dari penyebaran wabah virus corona yang dapat mempengaruhi aktivitas produksi dan sektor pariwisata.

Direktur Eksekutif BOJ Eiji Maeda mengatakan bahwa “Ekonomi Jepang mungkin saat ini sedang mengalami kontraksi tajam pada periode Oktober hingga Desember karena permintaan luar negeri melambat, pukulan konsumsi dari kenaikan pajak penjualan tahun lalu dan serangkaian bencana alam.”

“Ekonomi Jepang diperkirakan akan terus berkembang secara moderat sebagai tren. Tetapi kita perlu waspada terhadap berbagai risiko seperti dampak wabah koronavirus terhadap output dan pengeluaran oleh wisatawan asing,” katanya.

Pemerintah China mengumumkan pada hari Jumat (14/2) pagi bahwa jumlah korban meninggal akibat terinfeksi cirus corona di Provinsi Hubei terus bertambah, setelah adanya 116 kasus kematian baru.

Jumlah korban meninggal akibat dari terinfeksi virus corona di Provinsi Hubei, China melonjak hingga 1.483 jiwa pada hari Jumat (14/2), angka kematian harian baru sebesar 116 orang dan dengan jumlah orang yang terjangkit virus tersebut di China mencapai 64.627 orang. Sementara di seluruh dunia, virus corona “Covid-19” telah menginfeksi setidaknya 26 negara, dengan lebih dari 65.200 terpapar.

Pada hari sebelumnya, China sempat mencatat kasus harian tertinggi, di mana 242 korban meninggal dengan angka infeksi virus corona berada di level 14.800.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan setiap perlambatan yang tampak dalam penyebaran epidemi harus dilihat dengan “sangat hati-hati”.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss, jumlah korban yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 di China menurun dalam sepekan terakhir, namun penyebarannya harus tetap diwaspadai dan terus diawasi.

Sejauh ini, sudah ada tiga kasus kematian dilaporkan di luar China. Masing-masing terjadi di Filipina, Hong Kong, dan Jepang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa di Amerika Serikat (AS), sudah mengumumkan ada 15 orang yang terinfeksi. CDC menyebut bahwa virus corona tersebut bisa menular dari orang yang sama sekali tak menunjukkan gejala.

Tim ahli pakar internasional WHO yang tiba tiba di Cina untuk menyelidiki wabah tersebut. Angka kematiannya kini telah melampaui Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), yang menewaskan ratusan orang di seluruh dunia pada tahun 2002/2003 silam.