JAVAFX – Data vital untuk kategori US CPI akan segera dirilis pada jam 08.30 WIB malam ini, Kamis 13 Februari 2020 dengan sajian estimasi naik 0.2% selaras dengan hasil bulan sebelumnya.
Data yang mengukur perubahan harga dan jasa yang dibeli oleh konsumen di Amerika Serikat selama bulan Januari 2020 tersebut, berkualifikasi sangat sensitive terhadap pergerakan USD, karena akan dijadikan pertimbangan oleh Fed dalam menentukan kebijakan moneter.
Sementara untuk US Core CPI, yang menakar perubahan harga barang dan jasa di luar sector makanan dan energy, untuk bulan Januari 2020, juga diprediksi naik 0.2%. Lebih bagus ketimbang perolehan bulan Desember 2019, yang tercatat bergeliat tipis 0.1%
Jika kedua data tersebut berlabel “sesuai dengan estimasi” atau bahkan lebih bagus, maka akan menjadi titik picu bagi penguatan The Greenback lebih lanjut, terutama versus mata uang EUR. Sementara bagi komoditi berdenominasi USD, yaitu Gold terancam mengalami tekanan koreksi.
Sebaliknya, bila hasil data tersebut secara agregat berlabel “mengecewakan” bahkan jika negatif berpotensi menjadi tekanan balik bagi USD terutama versus EUR dan pada saat bersamaan akan menjadi momentum geliat naik Gold dengan upaya menguji lagi resisten 1583.81.
Dari aspek teknikal, mengacu pada grafik H4 MT5 JavaGlobalFuture, geliat naik Gold terdeteksi terhambat pada area resisten 1576.58-1583.81. Jika mampu menembus 1583.81 disertai intensitas beli, maka akan menjadi titik picu Gold menguji resisten kritis minor pada area 1593.93-1600.00. Pergerakan di atas 1600.00 kian mempertajam serial bias bullish Gold, dengan sasaran berikut mengusik resisten kuat short term 1611.19-1616.61.Resisten lanjutan 1627.12
Sebaliknya, bila scenario tersebut kandas dan Gold tertekan di bawah 1560.24, rentan menuju support kritis 1547.32. Ekstensi dominasi sellers di bawah 1547.32 akan memulihkan perspektif bias bearish short term Gold.Target selanjutnya 1535.74. Support kuat short term pada area 1516.07-1510.2
