Jaga Stabilitas, Pemimpin China Ubah Narasi Soal Corona

0
233

JAVAFX – Rosalind Mathieson  dari Bloomberg menilai saat ini para pemimpin Cina telah bergerak cepat di rumah untuk mengubah narasi masalah virus corona dari “lambat menanggapi” menjadi “kami berjuang bersama-sama.” Hal ini sebagai upaya Beijing dalam menjaga stabilitas sosial, dimana pengawasan itu dilakukan Partai Komunis China (PKC),

Para pejabat berbicara tentang pertempuran hebat dan sejarah Cina dalam mengatasi kesulitan. Mereka menutup sebagian negara untuk menampung virus dimana hampir 25.000 kasus yang dikonfirmasi, dimana korban meninggal mencapai 490 kematian. China telah membangun rumah sakit sejak awal krisi ini merebak dan kini mengirimkan kru medis yang lebih luas.

Bukan hanya politik internal yang harus diraih Cina. Ada upaya menjinakkan narasi di luar negeri bahwa reaksi yang awalnya lambat, mencurigakan, dan kurang transparansi. Karena itu harus membatasi kerusakan pada ekonominya.

Cina perlu menutup sebagian besar wilayahnya sendiri, Cina membutuhkan bagian dunia lain untuk tetap terbuka. Itu telah bersandar pada negara-negara kecil untuk membatasi larangan perjalanan mereka dan membuat barang bergerak.

Indonesia misalnya, buru-buru membatalkan rencana untuk menghentikan impor makanan Cina. Pakistan membatalkan tetapi kemudian dengan cepat melanjutkan penerbangan ke Cina. Hong Kong menjaga lalu lintas perbatasan tetap terbuka meskipun ada protes besar.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen akan pergi hari ini ke China, investasi yang telah menguntungkan negaranya. Dia bahkan ingin mengunjungi Wuhan meskipun dengan sopan Beijing mengatakan bahwa itu terlalu berisiko. Meski begitu, Beijing telah berjuang untuk mendapatkan ekonomi Barat yang lebih besar untuk meringankan pembatasan perjalanan. Meyakinkan publik di rumah mungkin lebih mudah daripada meyakinkan pemerintah skeptis di luar negeri.