Yen, Franc Swiss Melemah Karena China Ambil Langkah Untuk Kurangi Dampak Virus

0
182
Franc Swiss

JAVAFX – Mata uang safe haven yaitu yen Jepang dan franc Swiss diperdagangkan melemah diawal pekan ini, karena sentimen resiko membaik dan kekhawatiran tentang virus corona sedikit mereda setelah China mengambila langkah untuk meredam dampak epidemi baru dan berjanji untuk berbuat lebih banyak untuk menahannya dan mendukung pasar keuangan negara tersebut.

Yuan lepas pantai China turun ke level terendah lebih dari tujuh pekan terhadap dolar AS pada hari Senin, tetapi memangkas kerugiannya saat perdagangan sesi New York.

Setelah naik ke level tertinggi beberapa pekan terhadap dolar, yen dan franc Swiss terkoreksi melemah karena pasar mendukung upaya yang dilakukan China.

Bank sentral China secara tak terduga menurunkan suku bunga pada perjanjian pembelian kembali terbalik 10 basis poin dan menyuntikkan likuiditas senilai 1,2 triliun yuan ($ 174 miliar) ke pasar melalui operasi reverse repo pada hari Senin.

Pihak berwenang China juga berjanji untuk menggunakan berbagai alat kebijakan moneter untuk memastikan likuiditas tetap cukup memadai dan untuk mendukung perusahaan yang terkena dampak epidemi virus, yang sejauh ini telah menewaskan 305 nyawa, semuanya kecuali satu diluar China.

“Pedagang mencari nilai di mana mereka bisa,” kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar, di ambridge Global Payments, di Toronto. “Sebagian besar dari apa yang kita lihat di pasar hari ini adalah perburuan murah untuk mengantisipasi kembalinya stimulus dari pemerintah Tiongkok.”

Yen Jepang melemah terhadap dolar ke posisi 108.854 pada hari Selasa, menjauhi level terkuat minggu lalu 108.311. Sementara itu franc Swiss juga melemah terhadap greenback ke posisi 0.96776. Dolar yang kuat didukung oleh data manufaktur pada hari Senin dapat menekan kedua mata uang safe haven tersebut.

Swendy