JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(27/9/2017), harga emas masih melemah jelang keputusan reformasi pajak AS pada perdagangan sore hari ini dimana pengaruh geopolitik Korea sudah mereda dan muncul pengaruh ucapan Yellen semalam serta akan disahkannya reformasi pajak tersebut diatas.
Kondisi negatifnya emas karena masih terkait akan naiknya suku bunga the Fed yang dijelaskan dari hasil rapat suku bunganya minggu ini. Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, maka harga emas tentu masih pencegahan penguatannya. Dalam rencana kerja the Fed yang dikenal dengan istilah Dot Plot Plan tersebut, disampaikan bahwa bank sentral AS tersebut masih dapat menaikkan suku bunganya sekali lagi dan mengikuti petunjuk tahun lalu bahwa kenaikan suku bunga the Fed terjadwal dan naik 3 kali setahunnya. Tahun depan juga diisyaratkan akan naik 3 kali juga.
Dan semalam Yellen makin mempertegas bahwa tidak ada kata penundaan kebijakan kenaikan suku bunga the Fed. Menurutnya sungguh tidak bijaksana menahan suku bunga rendah sekarang ini. Inflasi AS saat ini berada di kisaran 1,4%, sedangkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 2,6%, sedangkan suku bunga the Fed diantara 1% hingga 1,25%, sehingga ini bisa menimbulkan gejolak pemanasan ekonomi jika suku bunga masih dibawah laju inflasi, demikian ungkap Yellen.
Investor sebetulnya masih enggan mengoleksi emas lebih jauh setelah melihat hasil dari Fed meeting pekan lalu dan pernyataan Yellen tersebut sehingga membuat perkiraan kenaikan suku bunga the Fed di akhir tahun meningkat dari 72% diawal pekan ini menjadi 80%, demikian ungkap Reuters pagi tadi.
Faktor jual emas akhirnya dapat dilanjutkan dari pasar Asia hingga Eropa kali ini karena Korea Utara sudah reda, Yellen tetap akan naikkan suku bunganya dan reformasi pajak AS sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $7,70 atau 0,59% di level $1294,00 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,03 atau 0,20% di level $16,85 pertroy ounce.
Kondisi safe haven emas sempat muncul awal pekan laulu setelah Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho menyatakan bahwa sepertinya AS sedang mendeklarasikan sebuah perang dengan Kim, dan ketegangan berlanjut setelah pesawat bomber AS ditembak jatuh di wilayah Korea Utara. Investor kuatir terhadap keamanan investasinya dengan pernyataan Trump bahwa “Korea Utara tidak akan lama lagi” membuat polemik baru di bursa komoditi logam kala itu.
Nanti malam reformasi pajak AS akan dibicarakan di parlemen AS. Bila lolos reformasi pajak tersebut maka pertumbuhan ekonomi AS bisa melejit 1% dan emas bisa mengalami tekanan kembali.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: The Real Asset Company