JAVAFX – Poundsterling anjlok lebih dari 1% pada hari Selasa setelah laporan media mengatakan bahwa pemerintah Inggris akan menambahkan revisi pada RUU Brexit (Secara resmi dikenal sebagai RUU Penarikan) yang secara eksplisit akan mengesampingkan segala perpanjangan untuk periode transisi setelah Desember 2020. Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada Januari 2020.
Pound awalnya turun ke level terendah $1.3236 atau melemah 0,7% dari level Senin malam setelah laporan oleh penyiar Inggris ITV dan kemudian dilaporkan oleh BBC dan media lainnya.
Selasa pagi waktu London, pound turun hamper 0,4% terhadap dolar AS dan terus melemah dibawah level $1.32000.
Periode transisi dilihat sebagai waktu penyesuaian untuk kedua belah pihak pasca-Brexit. Yang terpenting, ini adalah waktu dimana UE dan Inggris dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan. Selama masa transisi, UU UE terus berlaku di Inggris seolah-olah negara anggota, tetapi negara tersebut tidak lagi terwakili dalam badan pembuat keputusa UE. Saat ini, periode transisi memiliki opsi untuk diperpanjang hingga dua tahun jika kedua belah pihak setuju.
Laporan media Inggris mengatakan bahwa pemerintahan Johnson akan berusaha untuk membuatnya illegal agar periode transisi diperpanjang dalam upaya mempercepat perjanjian perdagangan dengan UE sebelum akhir 2020.
Saat ini pair GBP/USD turun menyentuh level terendah di $1.31600, dekat dengan S3 harian di level $1.31541. Pair ini masih memungkinkan untuk kembali menanjak naik diatas level 1.32000.
Swendy
sumber cnbc.com