JAVAFX – Bursa saham Asia pada perdagangan Kamis (5/12) pagi terpantau melambung diposisi tertinggi karena investor mencerna perkembangan terakhir dari isu perang tarif dagangan antara Amerika Serikat – China.
Indeks Nikkei 225 naik 0,64%, Indeks Topix menguat 0,28%, Indeks Shanghai naik 0.4%, Indeks Shenzhen naik 0,572%, Indeks Hang Seng naik 0,63%, Indeks S&P 200 naik 0,89%, Indeks Kospi berbalik melemah 0,13%.
Secara keseluruhan, indeks MSCI diperdagangkan 0,51%.
Data dari Biro Statistik Australia yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan penjualan ritel di negara itu sebagian besar datar dari bulan sebelumnya berdasarkan penyesuaian musiman. Itu di bawah ekspektasi untuk kenaikan 0,3% dari jajak pendapat Reuters.
Semalam di Amerika Serikat, indeks utama rebound dari penurunan beruntun 3 hari. Dow Jones Industrial Average ditutup 146,97 poin lebih tinggi pada 27.649,78 sedangkan S&P 500 naik 0,6% mengakhiri hari perdagangannya di 3.112,76 dan Nasdaq Composite naik 0,5% menjadi ditutup pada 8.566,67.
Sementara itu pada perdagangan lainnya di valas dan bursa komoditi.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di 97,577 setelah melihat tertinggi di atas 97,7 kemarin.
Yen Jepang diperdagangkan pada 108,84 setelah melemah dari level di bawah 108,5 kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada level $0,6843 setelah memantul dari posisi terendah sekitar $0,681 di sesi sebelumnya.
Harga minyak merosot di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional berjangka minyak mentah Brent fraksional lebih rendah pada $62,96 per barel. Minyak mentah berjangka AS turun 0,27% menjadi $58,27 per barel.