JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(21/9/2017), yen makin tertekan pasca BoJ meeting alias tetap gagal menguat sementara waktu di perdagangan siang ini dikala pasar keuangan Jepang masih kecewa dari hasil Bank of Japan meeting yang tidak merubah suku bunganya.
Namun sepertinya, yen masih shock di pekan ini setelah secara tidak terduga, akhir pekan lalu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memanggil parlemen Jepang untuk memajukan jadwal pemilihan umum yang seharusnya pada awal tahun depan menjadi bulan depan, dimana Abe ingin mendapatkan legitimasi yang lebih utuh dalam menjalankan roda pemerintahannya sehingga ini merupakan alasan utama jadwal pemilu tersebut dimajukan.
Akibat membaiknya surplus perdagangan Jepang, membuat sementara USDJPY untuk bergerak menguat di level 112,45, AUDUSD untuk sementara bergerak menguat di level 0,8001, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,5884.
Selain masalah pemilu yang dimajukan jadwalnya, hasil dari rapat suku bunga the Fed juga bikin yen baper dan malh diatas ¥112 perdolar hari ini. The Fed mungkin akan menaikkan kembali suku bunganya sekali lagi di tahun ini dan dijawalkan akan menaikkan 3 kali di tahun depan, sekaligus akan mengurangi defisit neracanya $10 milyar perbulannya.
Alhasil bahwa kondisi ekonomi AS dibaca pasar masih akan baik-baik saja di masa depan sehingga investor masih nyaman untuk memegang greenback ketimbang yen.
Yen sendiri tidak berhasil membalas meskipun BoJ meeting sudah selesai. Dengan suara 8 berbanding 1, BoJ menyatakan bahwa suku bunganya tetap di level negatif, sedangkan suku bunga jangka panjang tetap di 0% disertai masih melakukan pembelian aset-asetnya kembali senilai ¥90 trilyun.
Namun sejauh ini, pelemahan yen masih dikategorikan normal-normal saja dengan tetap bertahan di atas level ¥109 dan dibawah level ¥113. Sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, karena dari pihak Jepang sendiri khususnya sektor industri Jepang, ingin agar BoJ tetap menjaga nilai mata uangnya tetap stabil. Malah dengan kondisi melemah ini, sektor imdustri Jepang akan memanfaatkan untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar dan diperkirakan juga inflasi Jepang akan merambat naik.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: CNBC