IMF Peringatkan Kemungkinan Gagal Bayar Hutang Beberapa Negara

0
137

International Institute of Finance (IIF) merilis data terbaru terkait hutang global di Semester I-2019 ini. Pada data terbaru ini tercatat lonjakan hutang global US$ 7,5 Triliun dari hutang sebelumnya sehingga menjadi US$ 250,9 Triliun, atau bila di konversi ke dalam rupiah (US$1 = Rp.14.000,-) maka tercatat lonjakan hutang global Rp. 105 Ribu Triliun dari hutang sebelumnya sehingga menjadi Rp. 3,51 juta triliun. Namun yang paling banyak menyumbang hutang-hutang global itu adalah dari kedua negara terbesar ekonominya yang terlibat perang dagang yaitu AS dan Cina yang menyumbang hingga 60% hutang global, sementara sisanya di dominasi negara-negara berkembang yang mencapai US$ 71,4 Triliun.

Hutang masih dapat terus melonjak karena suku bunga rendah yaitu di prediksi dapat mencapai hingga US$ 255 Triliun. Namun IMF memperingatkan bahwa kemungkinan gagal bayar pada hutang perusahaan swasta di sejumlah negara akan terjadi karena perlambatan ekonomi global, terutama di negara-negara seperti AS, Cina, Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, Italia dan Spanyol. Hal ini tentunya perlu di waspadai sehingga para pelaku pasar terus mengamati apa yang terjadi di negara-negara tersebut seperti kondisi ekonomi, Sosial dan politik.

Sementara itu, The Fed terlihat tidak khawatir akan meningkatnya jumlah hutang ini. Ketua The Fed, Powell mengatakan bahwa dia tidak melihat adanya bahaya akibat dari hutang global senilai Triliun dollar terutama dari AS sendiri. Pasar obligasi global terutama yang di sebut asset Safe Haven seperti Treasury AS ramai di buru karena para investor ingin menyelamatkan uangnya dalam asset yang lebih  aman. Hal ini di lakukan para investor di tengah ketidakpastian yang tinggi seperti Brexit, perang dagang, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan penyelidikan Impeachment Presiden Donald Trump.

Secara teknikal mingguan, dolar index di prediksi masih akan terus melemah menuju level 97.60 di bolinger bawah 5 daily hingga area level 97.10-97.20 (posisi terendah time frame mingguan di bulan Oktober dan November 2019). Gold di prediksi akan menguat menuju level 1482.00 pada moving average 20 time frame harian dan mingguan.