JAVAFX – Berikut ini merupakan tujuh (7) hal penting yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perdagangan hari Senin (18/11/2019) :
- Bursa saham Amerika Serikat (AS), S&P 500, Dow dan NASDAQ 100 diperkirakan akan mengawali perdagangan hari ini dengan naik. Para investor tetap berharap untuk terobosan mendatang dalam negosiasi perdagangan AS-China. Indek saham bahkan diperkirakan masih bisa mengukir prestasi kembali dengan terdorong naik menuju rekor lain hari ini, setelah enam minggu kenaikan, tercatat sebagai kenaikan terpanjang dalam dua tahun.
- Indek Eropa STOXX 600 menyegel beberapa kenaikan kuat meskipun pada kenyataannya reli sebelumnya pada IBEX 35 Spanyol terbalik, sementara CAC 40 Prancis dan DAX Jerman tergelincir lebih rendah. Dalam perdagangan di Asia, Indek Nikkei 225 Jepang dan Shanghai Composite China naik sementara KOSPI Korea Selatan mundur. Indek Hang Seng Hong Kong menjadi outperformer regional yang jelas, meskipun terjadi kerusuhan sipil yang berkelanjutan. IPO Alibaba Hong Kong memberi para pedagang alasan untuk ramai melakukan pembelian.
- Pada perdagangan mata uang, Poundsterling menyelesaikan pola teknis bullish setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan ia mendapat dukungan penuh dari anggota parlemen Konservatif untuk rencana Brexit-nya, ketika partai mengkonsolidasikan keunggulannya dalam jajak pendapat terbaru, kurang dari sebulan sebelum pemilihan umum berlangsung. Dolar terlihat jatuh untuk hari ketiga, setelah turun di bawah DMA 50 dan 100 saat menuju DMA 200. Sementara penurunan menunjukkan resistensi di bawah garis tren naik yang rusak atau berani sejak Februari 2018 bawah, greenback masih diperdagangkan dalam saluran naik sejak Agustus, didukung oleh DMA 200. Ideks Dolar AS turun 0,1%. Euro dalam perdagangan EURUSD naik 0,1% menjadi $ 1,1065. USDJPY naik dan membuat Yen Jepang melemah 0,1% menjadi 108,95 per dolar. Sementara Yuan yang dijual di luar negeri terdepresiasi 0,1% menjadi 7,0128 per dolar. Poundsterling sendiri dalam perdagangan GBPUSD naik 0,4% menjadi $ 1,2954.
- Imbal hasil pada obligasi 10-tahun memperpanjang rebound kecil, karena berfluktuasi di sekitar garis tren turun sejak November 2018, setelah jatuh kembali di atasnya, setelah mencapai puncak saluran kenaikan jangka pendek, ditentang oleh DMA 200. Secara keseluruhan, indikator teknis tetap beragam: MACD memberikan sinyal jual, sementara RSI membukukan sinyal beli. Imbal hasil obligasi tenor 10-tahun naik satu basis poin menjadi 1,84%. Begitu juga imbal hasil obligasi Inggris tenor 10-tahun yang naik dua basis poin menjadi 0,746% dan imbal hasil obligasi Jerman tenor 10-tahun naik satu basis poin lebih tinggi menjadi -0,32%.
- Di ruang komoditas, WTI tergelincir setelah Arab Saudi menetapkan target penilaian untuk Penawaran Umum Perdana (IPO) Aramco jauh di bawah target $ 2 triliun Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sehingga memangkas ukuran penjualan. Pada perdagangan lalu, harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 0,2% menjadi $ 57,84 per barel. Sementara harga emas turun 0,4% menjadi $ 1,462,29 per troy ons.
- Fundamental lain yang penting diperhatikan diantaranya, laporan keuangan yang datang minggu ini diantaranya dari pengecer Home Depot, TJX Company, Target, Macy dan Foot Locker. Juga kalender ekonomi A.S. yang akan dirilis meliputi kepemilikan Treasury asing pada hari Senin, perumahan dimulai pada hari Selasa dan klaim pengangguran awal pada hari Kamis. Inggris akan mengadakan debat kepemimpinan televisi pertama sebelum pemilihan bulan depan pada hari Selasa.
- Sejumlah pejabat Bank Sentral AS seperti John Williams, Loretta Mester dan Neel Kashkari dan juga sejawatnya dari Eropa Christine Lagarde, Gubernur Bundesbank Jens Weidmann, bersama dengan Yves Mersch, Luis de Guindos, Pablo Hernandez de Cos dan Philip Lane dijadwalkan akan memberikan pernyataan. Pejabat Cina mengumumkan suku bunga pinjaman utama, patokan untuk biaya pinjaman, pada hari Rabu. (WK)
