Safe Haven Emas Muncul Kembali Dipicu Korea

0
121

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(15/9/2017), safe haven emas muncul kembali dipicu Korea Utara yang meluncurkan rudal balistiknya tadi pagi sehingga diperkirakan sepanjang perdagangan akhir pekan ini emas masih bisa menguat hingga awal pekan depan sesaat sebelum the Fed melakukan rapat suku bunga.

Dengan demikian secara umum logam mulia emas masih dapat menguat dengan menantikan kondisi data penjualan eceran AS dan sentimen Michigan serta mulai panasnya kembali Korea Utara.

Pada perdagangan kemarin, secara umum emas berhasil keluar dari tekanan karena faktor situasi Korea yang mulai panas dan data inflasi konsuepmen AS yang masih dibawah target the Fed sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,60 atau 0,42% di level $1333,60 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,01 atau 0,07% di level $17,86 per troy ounce.

Hari ini fokus terhadap situasi ekonomi, dimana reformasi pajak AS akan segera dilakukan setidaknya di akhir bulan ini, sepertinya mendpatkan dukungan agar segera selesai bulan ini dan jangan sampai diundur bulan depan. Namun keinginan Trump agar pajak penghasilan dibawah 20% akan sulit terlaksana karena menurut parlemen AS bahwa pajak tersebut yang layak adalah di angka 22%.

Selain masalah reformasi pajak, dari AS juga ada data penjualan eceran dan sentimen Michigan. Penjualan eceran yang merupakan wujud 2/3 ekonomi AS, diperkirakan agak menurun karena akhir bulan adalah hari-hari dimulainya bencana, sehingga diperkirakan juga daya beli konsumen akan turun. Hal ini juga berlaku bagi sentimen Michigan. Bila memang data-data tersebut turun, maka emas akan membaik.

Situasi geopolitik Korea nampaknya akhir pekan ini bisa menjadi penggerak pasar komoditi kembali, karena Korea Utara tetap membandel untuk tetap meluncurkan percobaan senjatanya lagi. Bila ini terjadi sepanjang akhir pekan nanti, maka kondisi penguatan emas akan terlihat hingga awal pekan depan sesaat sebelum the Fed memutuskan kebijakan suku bunganya.

Seperti kita ketahui bahwa sanksi ekonomi dijatuhkan PBB melalui Dewan Keamanannya kepada Pyongyang di pekan ini dengan tujuan melumpuhkan sendi-sendi ekonomi Korea Utara agar segera menghentikan pengembangan senjata nuklirnya. Tampaknya usaha ini tidak akan berhasil karena sanksi yang berlaku hanya penghentian ekspor tekstil dan pengiriman minyak saja, tidak menimpa terhadap arus keluar masuk dana-dana via perbankan dunia yang bisa digunakan sebagai alat pendanaan senjata nuklir Korea Utara, dan terbukti bahwa pagi tadi sudah meluncur rudal balistik dari Korut menuju di Utara pulau Hokkaido Jepang sejauh 3700 km.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Kitco