JAVAFX – Para investor seharusnya tidak terlalu gusar dengan berita negatif yang menyoroti lemahnya penjualan emas selama festival Diwali di India, kata Frank Holmes, CEO dan kepala investasi AS Global Investors.
Berbicara disela-sela KTT Gold and Silver 2019 di San Francisco pada hari Minggu (27/10/2019), Holmes mengatakan bahwa penurunan penjualan emas saat Diwali ini hanya berita utama yang berdampak jangka pendek saja. Menurutnya investor harus memperhatikan permintaan emas India dan Cina masih yang sehat.
Dia menambahkan bahwa investor harus lebih memperhatikan tren jangka panjang dari kelas menengah yang tumbuh di dua pasar emas terbesar di dunia. “Afinitas budaya untuk konsumsi emas jauh lebih banyak daripada yang kita benar-benar bisa menghargai,” katanya kata.
“Peningkatan PDB per kapita adalah korelasi terkuat dengan peningkatan konsumsi.” Permintaan emas gabungan dari India dan Cina mewakili 40% dari pasar global, kata Holmes.
KTT Perak dan Emas 2019 sendiri merupakan ajang yang memfasilitasi diskusi dan debat tentang tren logam mulia, risiko geopolitik, dan peluang investasi dalam ekonomi sumber daya alam. Diselenggarakan oleh Cambridge House International Inc. dan Katusa Research.(WK)