JAVAFX – Rusia menuduh Amerika Serikat telah mengkhianati milisi Kurdi di wilayah Suriah dengan meninggalkannya di perbatasan sendirian untuk melawan gempuran militer Turki.
Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov mengatakan bahwa “Amerika Serikat adalah sekutu terdekat dari pasukan Kurdi selama beberapa tahun terakhir, namun pada akhirnya, AS meninggalkan dan mengkhianati pasukan Kurdi di perbatasan serta memaksa mereka untuk melawan Turki.
Dikutip dari laman resmi milik AFP, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk memulangkan semua pasukan AS dari Suriah pada awal Oktober lalu itu telah membuka jalan bagi Turki untuk menyerang pasukan Unit Perlindungan Masyarakat Kurdi (YPG) yang dianggap sebagai teroris.
Penyerangan itu telah berlangsung selama beberapa pekan hingga akhirnya militer Turki sempat menghentikan serangan sementara pada 17 Oktober, menyusul mundurnya pasukan Kurdi dari wilayah perbatasan.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kemudian menekan kesepakatan di Suriah pada Selasa (22/10) kemarin. Kesepakatan itu diantara keduanya berisi perjanjian agar milisi Kurdi menarik diri dari berbagai wilayah yang dekat dengan perbatasan Suriah-Turki.
Tidak hanya itu, kesepakatan yang sama juga memberlakukan patroli gabungan Rusia-Turki di sekitar wilayah aman yang dikuasai Turki di Suriah.