JAVAFX – Pertarungan perdagangan dengan China menimbulkan lebih banyak masalah yang membawa pada melambatnya ekonomi Amerika Serikat (AS). Dalam paparan data ekonomi terkini, indikator ekonomi terkemuka turun untuk 2 bulan berturut-turut, menunjukkan pertumbuhan AS yang lebih lambat. Indeks ekonomi terkemuka tergelincir 0,1% pada September dan jatuh untuk bulan kedua berturut-turut, Conference Board yang dikelola swasta disampaikan pada Jumat (18/10/2019).
Angka-angka ini mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi AS tumbuh lebih lambat pada bulan September dan kemungkinan akan tetap lunak di bulan-bulan mendatang, menurut sebuah indeks yang mengukur kesehatan ekonomi negara. Indeks jatuh terutama karena melemahnya sektor manufaktur Amerika, dimana penjualannya semakin menderita akibat ekspor yang lamban dan gangguan dalam rantai pasokan mereka yang disebabkan oleh perang dagang AS dengan China.
Secara garis besar,perang dagang AS-China telah melukai dua kekuatan ekonomi terbesar dunia ini. Dimana kerusakan yang menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia. Kebuntuan terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa telah menambah masalah. Kerusakan sudah cukup untuk mendorong AS dan China untuk melanjutkan negosiasi, tetapi masih belum jelas apakah ada cukup konsensus bagi kedua negara untuk mencapai kesepakatan. Pertengkaran kemungkinan akan tetap menjadi hambatan pada ekonomi global sampai ada penurunan tajam dalam ketegangan.
Diakhir pekan, Indek Dow Jones dan S&P 500 turun sedikit paska pengumuman data ekonomi ini di awal perdagangan hari Jumat, tetapi tetap dekat tertinggi sepanjang masa. Imbal hasil Obligasi tenor 10-tahun naik tipis menjadi 1,76%. Imbal hasil telah jatuh sekitar 45% dalam satu tahun terakhir . Bentang menyempit antara suku bunga AS jangka pendek dan jangka panjang – seringkali merupakan pendahulu bagi resesi – adalah hal negatif lainnya. (WK)