Minyak Naik Ditengah Prospek Permintaan

0
106

JAVAPR – Pada perdagangan hari Rabu waktu setempat di bursa kodomiti, minyak mentah berjangka membukukan kenaikan pertamanya pasca sempat mengalami penurunan dalam tiga sesi sebelelumnya, dimana ekspektasi prospek permintaan dari pasar selama dari tahun-ke-tahun yang lebih rendah pada kuartal-kuartal terakhir dan harga minyak bertahan pada kerugian mingguan yang cukup besar.

Penurunan pada minyak berasal dari kegelisahan terhadap perekonomian dunia yang melambat ditengah perang dagang antara AS & China dan batas waktu Brexit semakin dekat.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman November diperdagangkan naik 0,87%, 55 sen atau 1%, di level $ 53,36 per barel di New York Mercantile Exchange. Diperdagangkan sekitar 2,4% lebih rendah dalam minggu ini. Minyak Brent untuk pengiriman di bulan Desember diperdagangkan turun
68 sen, atau 1,2%, di level $59,42 per barel di ICE Futures Europe, jika dibandingkan pada sesi sebelumnya yangtl turun 1,8% dalam minggu ini.

Kekhawatiran tetap pada prospek ekonomi global dan implikasinya terhadap permintaan minyak mentah setelah Dana Moneter Internasional pada Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3% dengan laju perekonomian berjalan paling lambat sejak 2008 silam.

Data pasokan perminyakan A.S. AS tertunda satu hari minggu ini karena hari libur federal Hari Columbus pada Senin lalu. American Petroleum Institute akan merilis laporannya pada Rabu malam, dengan data resmi dari EIA akan keluar Kamis, setelah angka pasokan gas alam mingguan EIA. EIA telah melaporkan peningkatan mingguan dalam stok minyak mentah selama empat minggu berturut-turut.

Data EIA diperkirakan menunjukkan persediaan minyak mentah naik 4 juta barel pada pekan lalu. Mereka juga memperkirakan penurunan pasokan hampir 1,8 juta barel untuk bensin dan 2,6 juta barel untuk sulingan.