JAVAFX – Harga emas turun di awal perdagangan pada hari Senin (30/09/2019) karena kekhawatiran atas eskalasi dalam perang perdagangan AS-China mereda. Hal ini mendorong dolar AS menguat dan menurunkan minat investor atas aset safe haven emas.
Harga emas di pasar Spot turun 0,2% ke $ 1,494.30 per troy ons. Pada sesi sebelumnya, harga jatuh ke level terendah sejak 18 September di $ 1,486.60. Sementara dalam perdagangan emas di bursa berjangka AS harga mengalami penurunan sebesar 0,2% ke $ 1,503,3 per ons.
Cina berharap Beijing dan Washington akan menyelesaikan sengketa perdagangan mereka “dengan sikap tenang dan rasional”, demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen mengatakan pada hari Minggu, menjelang pembicaraan dalam dua minggu antara kedua pihak.
Pemerintahan Presiden Donald Trump sendiri sedang mempertimbangkan penghapusan perusahaan-perusahaan Cina dari bursa saham A.S., tiga sumber menjelaskan tentang masalah tersebut pada hari Jumat, dalam apa yang akan menjadi eskalasi radikal dari ketegangan perdagangan AS-China.
Amerika Serikat saat ini tidak berencana untuk menghentikan melantainya perusahaan China di bursa A.S., sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg pada hari Sabtu, mengutip pejabat Departemen Keuangan A.S.
Data ekonomi AS terkini menyatakan bahwa Indek Pengeluaran konsumen A.S. hampir tidak naik pada bulan Agustus dan investasi bisnis tetap lemah di tengah-tengah ketegangan perdagangan yang masih berlangsung, mendorong para ekonom untuk memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi mereka untuk kuartal ketiga.
Sementara Gubernur Bank Sentral AS wilayah Philadelphia Patrick Harker mengatakan di New York pada hari Jumat bahwa ia menentang penurunan suku bunga September bank sentral dan berpikir The Fed harus “memegang teguh” suku bunga.
Boris Johnson sendiri mengatakan pada hari Minggu bahwa ia tidak akan mundur sebagai perdana menteri Inggris bahkan jika ia gagal mendapatkan kesepakatan untuk meninggalkan Uni Eropa, bersikeras hanya pemerintah Konservatifnya yang dapat memberikan Brexit pada 31 Oktober.
Dilain pihak, Pangeran mahkota Arab Saudi memperingatkan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu bahwa harga minyak dapat melonjak ke “angka yang tak terbayangkan tinggi” jika dunia tidak bersama-sama menghalangi Iran, tetapi mengatakan ia akan lebih memilih solusi politik daripada militer.
Para pengelola investasi menaikkan posisi bullish mereka di COMEX gold dalam sepekan hingga 24 September, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada hari Jumat.
Para pialang akan mengantisipasi data-data ekonomi seperti Indek Pengangguran Jerman, PDB Inggris, Tingkat Pengangguran Eropa dan Indek CPI Jerman. (WK)