JAVAFX – Harga emas turun untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Selasa karena selera resiko tetap mendapat dukungan oleh harapan untuk stimulus global dan ekspektasi kemajuan dalam pembicaraan dagang AS dan China. Spot gold turun 0,2% ke level $1495 per ounce setelah mencapai level terendah sejak 13 Agustus. Harga emas telah turun 5% sejak mencapai level tertinggi enam tahun di level $1556 pada pekan lalu.
Membaiknya selera resiko membuat emas yang dikenal sebagai safe haven dijauhi investor untuk sementara. Harapan akan perundingan dagang AS dan China pada bulan ini memberikan sentiment positif terhadap pasar saham dan asset beresiko lainnya. Sementara itu, data menunjukan CPI China naik diatas ekspektasi, sementara indeks harga produsennya masih belum sesuai harapan, mendesak pemerintah Veijing untuk meningkatkan stimulus ekonomi karena dampak perang dagang yang intensif. Banyak yang telah diperhitungkan tentang dampak perang dagang terhadap Tiongkok. Angka yang lebih baik dari perkiraan mungkin menunjukkan bahwa dampaknya mungkin tidak sedalam yang diperkirakan banyak orang.
Perang perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat telah mengganggu pasar secara global sejak dimulai lebih dari setahun yang lalu, mengipasi kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Namun, pasar mengambil hati dari keputusan mereka untuk mengadakan pembicaraan pada awal Oktober di Washington. Sementara itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada hari Senin bahwa ia tidak melihat ancaman resesi karena Presiden Donald Trump berusaha untuk menghidupkan kembali negosiasi perdagangan, menambahkan bahwa ia mengharapkan tahun yang positif ke depan untuk ekonomi AS.
Harga emas pada Selasa sore bergerak sedikit naik di level 1495.00 beranjak dari level terendah tadi pagi di 1486. Harga emas masih terlihat dalam tendensi jual dengan kemungkinan naik terbatas ke area 1500.00 – 1503.00.