AS Bekukan Aset Venezuela

0
80

JAVAFX – Pemerintahan Trump membekukan semua aset pemerintah Venezuela pada hari Senin (05/08/2019) dalam ketangan yang meningkat dramatis dimana pemimpin sosialis Nicolás Maduro, yang masih bersikeras memegang kekuasaan ditengahn tekanan internasional yang meningkat. Washington juga melarang orang Amerika melakukan bisnis dengan pemerintah Venezuela. Perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump tersebut sebagai upaya membenarkan tekanan AS sembari mengutip “perebutan” kekuasaan dan pelanggaran HAM oleh kelompok-kelompok yang setia kepada Maduro.

Perintah tersebut memang tidak memiliki embargo perdagangan secara langsung, namun itu sudah menjadi wujud tindakan AS yang paling bertekad untuk menghapus Maduro sejak pemerintahan Trump mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela pada bulan Januari. Dengan demikian, itu menempatkan Venezuela setara dengan musuh seperti Kuba, Suriah, Iran dan Korea Utara, yang juga berada di bawah langkah-langkah keras AS. Sanksi sebelumnya telah menargetkan lusinan orang dalam pemerintah Venezuela serta industri minyak negara Amerika Selatan, sumber dari hampir semua pendapatan ekspornya.

Sebagai bagian dari perintah eksekutif, orang Amerika akan dilarang melakukan transaksi dengan siapa pun yang bertekad membantu Maduro atau pemerintahnya. Pendukung Maduro yang sama juga akan dilarang memasuki AS. Pengecualian akan diizinkan untuk pengiriman makanan, obat-obatan dan pakaian. Transaksi dengan sektor swasta yang masih cukup besar di Venezuela juga tampaknya tidak terpengaruh.

Perintah eksekutif tersebut datang sehari sebelum penasihat keamanan nasional Trump John Bolton dan Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mewakili Amerika Serikat pada Konferensi Internasional untuk Demokrasi di Venezuela. Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan dari lebih dari 50 negara yang mengakui Guaido sebagai presiden Venezuela dan menganggap pemilihan kembali Maduro tahun lalu sebagai penipuan. Beberapa saat setelah perintah eksekutif diumumkan, Bolton tweeted bahwa dia melihat ke depan untuk apa yang dia harapkan akan menjadi hari “produktif” di Lima, Peru. (WK)