Jepang Tidak Akan Kirim Pasukan Melawan Iran

0
122
Oil Tanker in Mediterranean Sea, Antalya, Turkey

JAVAFX – Menteri Pertahanan Jepang, menyatakan bahwa Jepang tidak akan mengirim pasukan ke Timur Tengah sebagai bagian dari koalisi AS melawan Iran. Keputusan ini diambil meski bulan lalu, ada dua kapal tanker minyak diserang di Selat Hormuz, yang merupakan koridor utama di mana ekspor minyak utama mengalir ke dunia.

Takeshi Iwaya mengatakan pada hari Selasa (16/07/2019) bahwa ia “tidak memiliki rencana” untuk mengirim Pasukan Bela Diri Jepang ke Timur Tengah guna bergabung dengan koalisi militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk melindungi pengiriman komersial dari ancaman Iran di wilayah tersebut.

Rencana AS menyusul serangan terhadap dua kapal tanker minyak di dekat Selat Hormuz bulan lalu, dengan salah satunya dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Jepang. Iwaya mengatakan tidak ada lagi serangan serupa dan bahwa ancaman terhadap Jepang di daerah itu dianggap “dalam ketenangan sementara saat ini”.

Karena pembatasan oleh Konstitusi pasifisnya, rintangan tetap tinggi bagi Jepang untuk mengirim pasukan ke wilayah tersebut. Selat Hormuz adalah koridor utama yang melaluinya ekspor minyak besar mengalir ke dunia.

Menteri menolak berkomentar apakah Washington telah menyuarakan Tokyo tentang rencana koalisi. “Kami telah secara teratur berkomunikasi erat dengan pihak AS, tetapi kami harus menahan diri dari membocorkan pertukaran spesifik,” kata Iwaya pada konferensi pers.

Dia menggarisbawahi pentingnya melanjutkan upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, di mana pasukan AS berada di ambang mengambil tindakan militer terhadap Iran menyusul jatuhnya pesawat tak berawak Amerika oleh paramiliter Islamic Revolutionary Guard Corps di akhir Juni.

Sebelumnya, dengan nada frustasi, Presiden AS Donald Trump mempertanyakan mengapa AS harus melindungi jalur pelayaran untuk negara-negara yang bergantung pada minyak seperti Cina dan Jepang. Ia menuntut agar negara-negara tersebut harus melindungi kapal mereka sendiri.

Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat dengan Amerika Serikat meningkatkan tekanannya terhadap Iran atas program nuklir negara Timur Tengah, mengklaim bahwa hal itu mengganggu stabilitas kawasan. (WK)