Periode Penguatan Emas Berakhir

0
113
Berita Emas

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(7/9/2017), periode penguatan emas berakhir pada perdagangan semalam dipicu dengan berhasilnya pemerintah Trump untuk mengulur waktu batas plafon hutang pemerintah hingga pertengahan Desember nanti.

Dari hasil pembicaraan dan kesepakatan antara pemerintah AS dengan parlemennya, membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,40 atau 0,40% di level $1334,30 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,01 atau 0,05% di level $17,95 per troy ounce.

Episode berakhirnya penguatan emas merupakan titik balik pergerakan emas yang telah beberapa pekan ini terus menguat, selain karena data ekonomi AS yang kurang mendukung kenaikan suku bunga the Fed, kondisi geopolitik di Korea juga menjadi penyebab muncul aksi safe haven atau pengaman investasi sesaat karena investor kuatir dengan ancaman yang ditimbulkan seperti perang. Kondisi Korea ini sepertinya sesekali masih ada hingga 9 September nantj disaat Korea Utara memperingati hari kelahirannya.

Namun keberhasilan Trump dalam melobi Kongres AS agar mendapatkan keringanan batas hutangnya, membuat pasar sedikit tenang menyikapi hal tersebut dengan mengeliminasi bahwa pemerintahan AS tidak jadi ditutup.

Pelemahan emas juga didukung oleh data ISM jasa yang mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya, sehingga dapat dipastikan sektor ini masih bisa mendukung pertumbuhan ekonomi AS. Namun pelemahan tersebut ditahan oleh mundurnya wakil pimpinan the Fed Stanley Fischer di bulan depan, sehingga pasar sempat shock sejenak.

Sejauh ini harga emas masih bertahan di level tingginya karena dari hasil penjelasan the Fed dalam Beige Book, dinyatakan bahwa ekonomi AS masih baik-baik saja, namun sedang kuatir dengan penjualan sektor otomotif yang mengalami masa-masa penurunan penjualan dan terburuk sejak 3 tahun terakhir. Hal ini tentu akan mengingatkan pernyataan beberapa pejabat the Fed sehari sebelumnya.

Selasa lalu, pejabat the Fed seperti Lael Brainard dan Neel Kashkari menyatakan bahwa semestinya the Fed melakukan penundaan kenaikan suku bunganya disaat masih rendahnya laju inflasi AS.

Dasar pemikiran dan pernyataan Brainard dan Kashkari ini muncul setelah melihat laju pertumbuhan ekonomi AS akan sedikit tertahan, dan dipastikan juga data core PCE yang dirilis Kamis lalu juga menurun, sehingga laju inflasi juga akan tertahan. Kombinasi dari tertahannya laju inflasi dengan laju pertumbuhan, maka kenaikan suku bunga the Fed juga dipastikan akan tertunda, sehingga emas positif disaat tertundanya kenaikan suku bunga tersebut.

Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatan kondisi yang tidak kondusif dimana DowJones spot ditutup menguat 0,25%. Sedangkan indeks dolar masih flat naik tipis 0,01% di angka 92,29. Hari ini pasar emas masih menantikan klaim pengangguran mingguan AS serta ECB meeting.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: CNN Money