Manipulasi Mata Uang, Bisa Mendorong Harga Emas Naik

0
115

JAVAFX – Presiden Donald Trump pada hari Rabu (03/07/2019) menuduh China dan Eropa memainkan “permainan manipulasi besar-besaran atas mata uang mereka.” Dia mengatakan Amerika Serikat harus menyamai upaya itu, ini sebagai sebuah langkah yang secara langsung bertentangan dengan kebijakan resmi AS untuk tidak memanipulasi nilai dolar demi mendapatkan keuntungan perdagangan.

Dalam sebuah cuitan, presiden mengatakan jika Amerika tidak bertindak, negara akan terus “menjadi boneka yang duduk dan menonton dengan sopan saat negara lain terus memainkan permainan mereka – seperti yang mereka lakukan selama bertahun-tahun.”

Departemen Keuangan AS sendiri pada bulan Mei menemukan bahwa tidak ada negara yang memenuhi kriteria dicap sebagai manipulator mata uang, meskipun laporan itu memang menempatkan Cina dan delapan negara lain dalam daftar pengawasan.

Suatu negara memanipulasi mata uangnya ketika menurunkan nilainya untuk membuat ekspornya lebih murah dan impor asing lebih mahal.

Sebagai kandidat pada tahun 2016, Trump berulang kali menuduh bahwa Cina memanipulasi mata uangnya dan sebagai presiden ia akan segera menyebut Cina sebagai manipulator mata uang.

Namun, setelah menjabat, Departemen Keuangan AS mengeluarkan lima laporan tentang masalah ini, yang diwajibkan oleh hukum setiap enam bulan. Dalam setiap laporan dikatakan tidak ada negara yang memenuhi kriteria untuk diberi label manipulator mata uang.

Cuitan Trump tampaknya tidak berdampak pada pasar mata uang, situasi yang kemungkinan akan berubah jika Menteri Keuangan Steven Mnuchin mulai mengancam untuk menggunakan manipulasi mata uang untuk menurunkan nilai dolar.

Menteri Keuangan bertugas mengomentari nilai dolar dan juga menerapkan intervensi untuk membeli atau menjual dolar di pasar mata uang untuk mempengaruhi nilai dolar. Pemerintah AS. selama beberapa dekade telah berjanji di komunike internasional untuk tidak melakukan intervensi di pasar mata uang dengan tujuan mempengaruhi aliran perdagangan.

Melemahnya dolar akan mendorong ekspor AS. tetapi bisa berisiko menyebabkan investor asing yang membantu membiayai utang nasional pemerintah federal senilai $ 22 triliun untuk memindahkan investasi mereka ke tempat lain untuk menghindari risiko depresiasi mata uang yang menurunkan pengembalian mereka.

Melemahnya dolar AS ini, tentu menjadi sentiment positif bagi harga emas untuk naik lebih tinggi lagi. Harga emas kini diperdagangkan dalam kisaran $1415, harga berusaha menguat dan mengincar posisi tinggi baru. Target kenaikan sejauh ini berusaha menembus $1450. (WK)