OPEC Plus Diperkirakan Akan Perpanjang Pengetatan Produksi

0
83
Aerial view of chemical & petrochemical plant, oil refinery at night.

JAVAFX – OPEC dijadwalkan untuk menggulirkan pengurangan produksi minyak setidaknya pada level mereka saat ini dan bahkan dapat membahas pendalaman pengurangan tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Menteri Perminyakan Irak Thamer Ghadhban dalam sebuah konferensi di London pada hari Kamis (27/06/2019).

OPEC dan sekutunya non-OPEC lewat kesepakatan pemotongan produksi akan bertemu pada 1-2 Juli di Wina, setelah menunda pertemuan yang semula dijadwalkan satu minggu.

Sejumlah komentar mengindikasikan bahwa OPEC hampir pasti akan memperpanjang pengetatan ini, sebagaimana disampaikan produsen terbesar kedua OPEC, Irak hingga komentar dari Khalid al-Falih, Menteri Energi Arab Saudi, yang dianggap sebagai pemimpin de facto OPEC. Khalid bahkan mengatakan pada awal bulan ini bahwa kesepakatan pemangkasan dan pengetatan produksi yang akan berakhir bulan ini, akan diperpanjang.

“Perpanjangan (rollover) kesepakatan ini setidaknya akan menempatkan produksi pada level yang sama karena efektif pada skala tertentu untuk meminimalkan kelebihan di pasar, tetapi sekarang ada ide atau panggilan untuk menyetujui (pada) bahkan lebih, ”sebagaimana Reuters mengutip pernyataan menteri perminyakan Irak hari Kamis (27/06/2019).

Awal bulan ini, sumber OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa Aljazair telah melayangkan gagasan OPEC dan sekutunya memperdalam pemotongan dari 1,2 juta barel per hari saat ini menjadi 1,8 juta barel per hari di tengah kekhawatiran permintaan yang goyah karena perselisihan perdagangan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Namun, Aljazair hanya melayang ide, tidak membuat proposal, dan ide itu tidak sedang dibahas secara resmi, delegasi OPEC mengatakan kepada Reuters pada awal Juni.

Rollover untuk OPEC mungkin telah disiapkan dan dikemas sebagaimana ditegaskan oleh al-Falih, namun demikian, menurut Tsvetana Paraskova dari Oilprice.com , yang tidak diketahui oleh sebagian besar dalam kelompok OPEC + adalah sikap Rusia, yang dianggap sebagai pemimpin produsen non-OPEC. Menteri Energi Rusia Alexander Novak dalam pekan ini mengatakan soal rollover itu terlalu dini untuk dikatakan. Hal ini menimbulkan pertanyaan pasar, apakah Rusia masih bersedia untuk terus memotong produksi minyaknya dalam kesepakatan atau meninggalkan kesepakatan ini. (WK)