Aksi Beli Intensif, Harga Emas Tembus Diatas $1400

0
98
An arrangement of gold bullion bars with two bars positioned on top.

JAVAFX – Untuk pertama kalinya sejak 2013, harga emas dalam perdagangan berjangka mampu berakhir di atas $ 1.400 per troy ons pada perdagangan hari Jumat (21/06/2019). Dorongan kenaikan didapatkan paska aksi beli yang maikin intensif dari para investor dimana mereka terus bertaruh pada kebijakan moneter yang lebih mudah dari Federal Reserve dan bank sentral lainnya.

Harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan Agustus naik $ 3,20, atau 0,2%, menetap di $ 1,400.10 per ons di Comex, NYMEX setelah diperdagangkan setinggi $ 1,415,40 per ons. Harga kontrak teraktif, yang melihat pullback singkat untuk menyentuh rendah $ 1,386.10, menandai penyelesaian tertinggi sejak 3 September 2013. Dalam sepekan ini, logam mulia naik 4,1%.

Eskalasi krisis di Timur Tengah menjadi pendorong kuat aksi beli ini. Disisi lain, hasil pertemuan bank sentral AS juga memberikan angin buritan, dimana bank sentral nampak bersedia untuk memangkas suku bunga. Tidak tanggung-tanggung, dengan sinyalemen ini harga emas bahkan di hari Kamis, mampu melonjak $ 48,10, atau 3,6%, dan berakhir di $ 1,396.90 per ounce, mencetak kenaikan dalam dolar selama satu hari terbesar dan persentase kenaikan terbesar pula sejak Juni 2016.

Dorongan kenaikan harga emas masih belum berakhir disini. Secara teknis, grafik harga emas masih mengisyaratkan proyeksi harga yang lebih tinggi kedepannya. Pun demikian, tetap diwaspadai bahwa besarnya dan sifat kecepatan reli harga saat ini membuka peluang beberapa jeda. Namun ini akan menjadi kesempatan tersendiri untuk melakukan akumulasi beli kembali bagi mereka yang berpikir tentang mengejar pasar dengan membeli.

Dorongan kenaikan emas yang besar dalam minggu ini datang di belakang pertemuan Fed pada hari Rabu, di mana bank sentral mempertahankan suku bunga tetapi berbicara tentang “ketidakpastian” atas prospek ekonomi A.S. Logam mulia seperti emas cenderung menarik pembeli di iklim suku bunga rendah.

Sementara itu, data ekonomi AS diumumkan dengan hasil beragam hari Jumat. Hasil ini menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung di The Fed. IHS Markit mengatakan indeks manajer pembelian manufaktur flash turun menjadi 50,1 pada bulan Juni, pembacaan terburuk sejak September 2009. Penjualan rumah yang ada, sementara itu, berada pada 5,34 juta laju tahunan yang disesuaikan secara musiman di bulan Mei, naik 2,5% dari bulan April.

Awal pekan ini, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengindikasikan bahwa ECB dapat menambah lebih banyak stimulus jika ekonomi zona euro semakin melemah, sementara Komite Kebijakan Moneter Bank of England juga mengisyaratkan kesiapan untuk meningkatkan stimulus.

Dengan segala potensi yang ada, harga emas bisa mencapai $ 1.450 dengan cepat. Terlebih  jika peristiwa di Teluk Persia semakin meningkat dan mengancam aliran minyak untuk ekspor. Jika situasi kembali ke status quo, dan sedikit tenang selama akhir pekan,  harga emas masih bisa meluncur kembali ke kisaran $ 1.350 tetapi mungkin tidak akan jauh lebih rendah. (WK)