Safe Haven Emas Bisa Muncul Didukung Bergolaknya Semenanjung Korea

0
113

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Senin (4/9/2017), safe Haven emas bisa muncul didukung bergolaknya Semenanjung Korea pada perdagangan awal pekan ini.

Kondisi Korea sepertinya akan menghangat awal pekan ini karena sepanjang akhir pekan kemarin Korea Utara melakukan tes kembali terhadap senjatanya. Diisyalir Korea Utara menguji senjata nuklirnya sehingga menimbulkan goncangan hebat hingga dirasakan masyarakat Sumatera Utara semalam.

Korea Utara sendiri belum merilis keterangan resminya, namun Jepang langsung mengirimkan sejumlah pesawat pengintainya untuk melakukan penyelidikannya. Kondisi yang memanas seperti ini tentu membuat situasi geopolitik muncul sehingga akan muncul aksi safe haven, baik di mata uang maupun di emas. Yen dan Swiss franc akan melejit, sekaligus emas memanfaatkan kondisi ini. Dolar AS sendiri akan menekan dolar Australia biasanya.

Sebelumnya harga emas akhir pekan lalu mengalami penguatannya, menunjang kenaikan terbesar di bulan Agustus lalu sepanjang tahun ini. Harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $8,20 atau 0,62% di level $1330,40 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi logam jenis emas mengalami penguatan 2,5%.

Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,24 atau 1,37% di level $17,82 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi logam jenis perak mengalami penguatan 4%.

Patut dicatat pula bahwa pasar keuangan di AS libur memperingati hari Buruh, sehingga biasanya dolar AS akan sedikit menekan mata uang utama dunia lainnya dan emas, namun faktor Korea ini merupakan penghalang utama penguatan dolar AS.

Data inflasi AS masih mereda, ditunjang data pertumbuhan ekonomi AS yang juga mereda, dimana akhir pekan data situasi tenaga kerja AS lambat laun tidak mengetat lagi. Kondisi tersebut berarti bahwa dapat menambah keyakinan pasar bahwa suku bunga the Fed masih ditunda kenaikannya di tahun ini, dengan catatan pula pembahasan debt ceiling atau plafon hutang AS tidak lancar dan pembahasan reformasi pajak juga berjalan terseok-seok.

Mendengar kata tertundanya kenaikan suku bunga the Fed, dapat dipastikan mata uang greenback akan melemah, sekaligus pula akan membuat emas segera didekati oleh investor dunia. Namun sepertinya perihal penguatan emas dan pelemahan dolar AS juga tidak akan besar karena investor masih menantikan kondisi Semenanjung Korea dan agenda ekonomi dari Trump di pekan ini.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Financial Times