JAVAFX – Harga emas berakhir naik pada perdagangan hari Senin (27/05/2019) didorong oleh kekhawatiran yang berlarut-larutnya dalam perang dagang AS – China. Hal ini dianggap melukai sentimen risiko, sementara data ekonomi yang buruk dari AS mendukung taruhan pemotongan suku bunga Federal Reserve. Alhasil emas, sebagai aset safe haven mendapatkan pilihan para investor.
Harga emas dipasar spot naik 0,2% menjadi $1.286,89 per troy ons, naik untuk sesi ketiga berturut-turut. Sementara dalam perdagangan di bursa emas berjangka AS juga naik 0,2%, menjadi $1.285,50 per troy ons.
Emas benar-benar membalikkan kerugian sebelumnya karena selera risiko di pasar tetap goyah. Adanya sanksi AS terhadap Huawei dan bahkan perusahaan teknologi China lainnya benar-benar memperparah ketegangan perdagangan.
Sebagaimana dikabarkan bahwa China pada hari Jumat mengecam Sekretaris Negara AS Mike Pompeo karena mengarang rumor setelah dia mengatakan kepala eksekutif Huawei Technologies Co. Ltd. berbohong tentang hubungan perusahaannya dengan pemerintah Beijing.
Serangkaian data lemah dari AS akhir pekan lalu pun menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dagangnya yang berkepanjangan dengan China telah mulai berdampak pada perekonomian negara itu, dan mendorong pertaruhan untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve.
Selama akhir pekan, Presiden AS Donald Trump mengulangi keluhan bahwa kebijakan Federal Reserve membuat pertumbuhan ekonomi AS tidak mencapai potensi penuhnya.
Ketidakpastian lebih lanjut muncul setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan pada hari Jumat bahwa ia akan berhenti setelah gagal memuluskan langkah Brexit, membuat sebuah kontes yang akan mencari perdana menteri baru Inggris yang dapat menghasilkan Brexit yang tertib.
Naiknya volatilitas oleh sentiment geopolitik menguntungkan logam kuning. Masalah tahta politik Inggris dan perdagangan AS-China mempertahankan tingkat ketidakpastian yang tinggi, emas sekali lagi bisa melonjak di atas $1.300.
Dolar AS sendiri harus berjuang melawan enam mata uang utama, setelah jatuh dari puncak dua tahun di sesi sebelumnya karena sebagian dari sengketa perdagangan AS-China, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang selain dolar AS.
Sementara itu, para hedge fund dan manajer uang secara tajam mengurangi posisi net long mereka dalam emas COMEX dalam satu pekan hingga 21 Mei, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada hari Jumat. (WK)