JAVAFX – Harga minyak turun Kamis (30/05/20190, dimana harga patokan minyak mentah AS dan global membukukan penyelesaian terendah mereka sejak bulan Maret. Jatuhnya harga terjadi setelah data pemerintah AS mengungkapkan adanya penurunan mingguan stok minyak mentah domestik yang jauh lebih sedikit dari yang diharapkan. Data tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan lebih lanjut dalam produksi yang sudah ada di wilayah terekam.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Juli di New York Mercantile Exchange turun $ 2,22, atau 3,8%, ke harga $ 56,59 per barel. Harga bulan depan ditutup pada level terendah sejak 8 Maret dan diperdagangkan turun lebih dari 11% untuk Mei sejauh ini. Sementara harga minyak mentah global, Brent untuk kontrak pengiriman bulan Juli turun $ 2,58, atau 3,7%, ke $ 66,87 per barel di ICE Futures Europe. Ini merupakan harga penyelesaian terendah sejak 12 Maret. Kontrak berakhir pada penyelesaian pada hari Jumat. Harga kontrak bulan depan telah kehilangan lebih dari 8% bulan ini.
Lembaga Informasi Energi (EIA) AS pada hari Kamis melaporkan bahwa pasokan minyak mentah AS turun lebih rendah sebesar 300.000 barel untuk pekan yang berakhir 24 Mei. Itu menandai penurunan mingguan pertama dalam tiga minggu, tetapi secara signifikan kurang dari penurunan 1,4 juta barel yang diperkirakan oleh para analis yang disurvei oleh S&P Global Platts, rata-rata. American Petroleum Institute pada hari Rabu juga melaporkan penurunan yang jauh lebih besar dari 5,3 juta barel. Data tertunda sehari karena liburan Memorial Day dihari Senin.
EIA juga memperkirakan bahwa produksi dalam negeri naik 100.000 barel menjadi 12,3 juta barel per hari pekan lalu. Dengan produksi dalam negeri kembali ke titik tertinggi sepanjang masa, akan menjadi angin sakal bagi harga minyak untuk naik. Pada kwartal kedua ini terindikasi tren kenaikan produksi sejauh ini, namun harga minyak masih akan melemah.
Peluang kenaikan harga minyak mentah terbuka dengan kabar bahwa impor bersih minyak mentah AS turun kembali di bawah 4 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak awal April. Penurunan impor ini penting karena jika impor tetap datar disaat stok minyak mulai turun saat memasuki musim mengemudi di musim panas, pada akhirnya bisa menjadi pengaruh bullish jangka panjang. (WK)