Harga Minyak Melemah Tajam Seiring Datangnya Badai Harvey

0
128

JAVAFX – Harga minyak melemah tajam seiring datangnya badai Harvey pada perdagangan sore ini membuat penutupan sejumlah kilang minyak AS serta mengungsinya 50 ribu penduduk Houston akibat banjir menandakan akan berkurangnya permintaan minyak.
Badai Harvey telah datang dan sedang melintas di daerah pusat pengolahan minyak dan gas milik AS sehingga kekuatiran bahwa eksplorasi dan produksi pengolahan minyak mentah AS akan menurun di minggu ini karena tutupnya sebagian besar pabrik pengolahan minyak AS sepertinya terbukti.
Pelabuhan minyak di Corpus Christi Texas telah ditutup oleh otoritas pelabuhan setempat. Harga bensin di AS sendiri telah melonjak lebih dari 10% sejak Rabu pekan lalu menjadi $1,77 per galonnya. Kilang minyak di kota yang dioperasikan oleh Citgo Petroleum, Valero Energy dan Flint Hills Resources juga mulai ditutup dan belum ditentukan waktu dibukanya kembali.
Faktor datangnya badai Harvey membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan saat ini sementara melemah tajam $0,45 atau 0,94% di level $47,42 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat tipis $0,02 atau 0,04% di harga $52,43 per barel.
Potensi badai Harvey kali ini merupakan badai terbesar dalam 12 tahun terakhir, melintasi daerah kantong minyak dan gas AS dan telah menewaskan 2 penduduk setempat serta lebih dari 50 ribu penduduk Houston mengungsi karena banjir besar melanda kawasan tersebut, seakan meningatkan 2005 lalu ketika badai Katrina melanda kawasan tersebut. Di Gulf Coast atau Teluk Meksiko merupakan daerah penting bagi produksi nasional AS karena sekitar 45% kapasitas produksi pengolahan minyak nasional AS dan 51% pengolahan gas AS berada di situ, menurut EIA.
Menjadi perhatian penting bagi investor minyak bahwa sejak awal tahun ini, harga minyak telah turun sekitar 11%. Ini juga dapat diartikan kepada situasi sebelumnya yang dipengaruhi kondisi panik setelah dari pertengahan Juli hingga minggu ini, harga minyak selalu berkisar antara $45 hingga $52 per barel, karena nampaknya pula bahwa minyak WTI punya sisi resistansi yang kuat di level $50 perbarel dan support beli di level $46 perbarel.
Kantong-kantong minyak AS sebagian besar sudah ditutup, Baker Hughes juga menyatakan 4 kilang minyak ditutup. Departemen Energi AS juga mulai mempersiapkan cadangan minyak daruratnya untuk antisipasi kurangnya pasokan minyak dalam negeri.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, CNBC, MarketWatch
Sumber gambar: CNN Money