JAVAFX – Harga minyak dunia runtuh dalam perdagangan di hari Kamis (23/5/2019). Ini sejalan dengan perang dagang yang membuat proyeksi permintaan energi global kian suram.
Harga minyak dunia bergerak menuju penurunan harian dan mingguan terbesar sepanjang tahun 2019 ini. Sebagaimana dilansir dari Reuters, bahwa acuan harga minyak mentah internasional Brent merosot 3,23 dollar AS atau 4,6 persen ke level 67,76 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga acuan minyak AS West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 3,51 persen atau 5,7 persen ke level 57,91 dollar AS per barel.
Ini adalah hari kedua penurunan bagi indeks harga minyak Brent dan WTI. Pada perdagangan sebelumnya di hari Rabu (22/5/2019) waktu setempat saja, indeks WTI anjlok 2,5 persen lantaran data pasokan minyak mentah AS meningkat pada pekan lalu, mencapai level tertinggi sejak Juli 2017.
Harga minyak dunia tertekan sejalan dengan tertekannya pasar global. Ini dipengaruhi kekhawatiran perang dagang AS dan China dengan cepat berubah menjadi perang dingin teknologi antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Perang dagang memang menjadi awan hitam bagi prediksi pertumbuhan ekonomi dan permintaan. Namun, pelaku pasar juga menyoroti pelemahan data ekonomi di AS dan melimpahnya pasokan minyak mentah AS.
“Lagi-lagi kita melihat dampak kekhawatiran terkait perdagangan terhadap permintaan,” ujar Gene McGillian, wakil presiden direktur Tradition Energy. BNP Paribas menyebut bahwa tingginya pasokan minyak membuat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak ( OPEC) kemungkinan akan mempertahankan kebijakan pemangkasan produksi. Kebijakan ini seharusnya berakhir pada Juni 2019. (WK)