Terus Merosot, Harga Emas Terendah Dalam Pekan Ini

0
80

JAVAFX – Mengawali perdagangan awal bulan ini, harga emas lanjutkan koreksinya dengan turun ke posisi termurahnya dalam sepekan, Rabu (01/05). Dorongan penurunan bersumber dari penguatan Dolar AS setelah The Federal Reserve mengurangi ekspektasi soal penurunan suku bunga di tahun ini. Emas sebagai aset safe haven juga tertekan karena bank sentral mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dimasa depan.

Tergelincir sebesar 0,6% ke $1.276,36 per troy ons, harga emas di pasar spot telah jatuh sebanyak 0,8% ke $1.272,74, terendah sejak 24 April. Harga emas dalam perdagangan di bursa berjangka AS berakhir 0,1% lebih rendah pada $1.284,20 per troy ons.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil dan mengisyaratkan sedikit minatnya untuk menyesuaikan suku bunga dalam waktu dekat, setelah menimbang kenaikan sektor pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan inflasi yang lemah potensial untuk sedikit lebih tinggi.

Dolar AS bangkit kembali setelah pengumuman, setelah menurun untuk tiga sesi sebelumnya. Dolar AS yang lebih kuat menekan harga emas, aset yang tidak menghasilkan bunga, yang menjadi mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

“Ketakutan akan kemungkinan kenaikan suku bunga hilang, itu positif untuk emas, kemudian konferensi pers dimulai dan semua hal keluar sekaligus dan mengguncang pikiran para pedagang,” kata George Gero, direktur pelaksana RBC Wealth Management.

Sementara itu, pasar tenaga kerja juga diperkirakan akan tetap kuat dan aktivitas ekonomi naik pada tingkat yang solid dalam beberapa pekan terakhir, demikian menurut The Fed pada konferensi persnya. Pernyataan The Fed itu membebani emas, yang sering digunakan sebagai aset alternatif untuk menghadapi risiko politik dan keuangan.

“Itu pembalikan yang cukup cepat untuk emas, itu ada hubungannya dengan kurangnya inflasi menurut Powell, berkurangnya kekhawatiran tentang Brexit dan pada laporan bahwa mungkin ada kesepakatan dengan China, yang mengguncang pedagang emas,” tambah Gero.

Disisi lain, AS dan China semakin mendekati kesepakatan perdagangan, Politico melaporkan pada hari Rabu, setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kedua negara menyelesaikan pembicaraan “produktif” di Beijing. “Kita memiliki angka ekonomi yang didukung dengan cukup baik, pasar ekuitas kuat, emas tidak cenderung berkinerja baik dalam situasi ini karena biaya peluang dikaitkan dengan memegang aset tanpa imbal hasil,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities di Toronto.

Data ekonomi lainnya menunjukkan para pengusaha swasta AS menambahkan 275.000 pekerjaan pada bulan April, jauh di atas ekspektasi para ekonom dan terbesar sejak Juli lalu. (WK)