JAVAFX – Nuansa pergerakan dolar AS saat ini tengah dibayangi tekanan untuk alami pelemahan terhadap beberapa mata uang utama dunia. Hal ini disebabkan oleh indikasi melambatnya laju pertumbuhan ekonomi di wilayah AS.
Indikasi adanya perlambatan laju pertumbuhan ekonomi AS ini terlihat dari sebuah laporan Biro Statistik Nasional yang menyebutkan bahwa pertumbuhan inflasi konsumen dalam basis tahunan, hanya mampu naik 2.2% di bulan April setelah naik 2.4% di bulan Maret. Sedangkan untuk basis bulanan, inflasi konsumen telah tumbuh 0.2% di bulan April setelah turun 0.3% di bulan Maret.
Pada angka penjualan ritel dalam basis tahunan di AS juga tengah mengalami penurunan, terlihat dimana Biro Sensus melaporkan penjualan ritel hanya naik 4.5% di bulan April setelah naik 5.2% di bulan Maret. Pada penjualan ritel di luar kategori kendaraan bermotor, telah mengalami kenaikan sebesar 0.3% di bulan April setelah naik 0.3% di bulan Maret. Adanya indikasi pelemahan angka penjualan ritel di wilayah AS ini dianggap mampu memberikan hambatan atas pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat penjualan ritel memberikan kontribusi sebesar 2/3 terhadap ekonomi AS.
Di tempat lain, pergerakan emas terlihat diuntungkan terhadap kondisi ekonomi AS yang tengah diterpa bayang – bayang pelemahan. Harga emas telah berhasil mempersolid keuntungannya, dengan ditutup positif selama 3 hari secara beruntun. Selain itu, kondisi pergerakan blackgold atau minyak juga mengalami hal serupa dengan komoditas logam.
Harga minyak terlihat telah mendapat momentum rebound di awal pekan ini setelah terwujudnya sebuah kesepakatan baru antara Rusia dan Arab Saudi untuk terus memangkas hasil produksi minyak hingga bulan Maret 2018 mendatang. Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih dan seorang mitra dari Rusia, Alexander Novak secara resmi telah setuju untuk memperpanjang kesepakatan yang telah dibuat sejak bulan November 2016 lalu. Dalam kesempatan ini pula Khalid al-Falih juga berjanji akan melakukan upaya apapun dalam mengurangi persediaan minyak global yang terus meningkat.
Sementara itu, pada perdagangan Selasa(16/05/2017), atensi pasar tengah berfokus kepada laporan pertumbuhan inflasi di Inggris, pertumbuhan domestik bruto di zona euro, dan dilanjutkan dengan laporan pasar perumahan di wilayah AS. Berbagai laporan fundamental ekonomi tersebut diperkirakan akan mampu memberikan dampak yang cukup besar bagi pasar forex maupun pasar komoditas logam dan minyak.