Harga Emas Menguat Tipis

0
129

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(23/8/2017), harga emas menguat tipis pada perdagangannya kali ini setelah tadi pagi Trump kecewa dengan parlemen AS dan mengancam akan membubarkan pemerintahannya.

Emas sekarang sepertinya mendekati kembali level psikologis $1300/troy ounce pada perdagangan sore ini dipicu konflik antara Trump dengan parlemen AS tadi pagi. Trump ingin parlemen AS meloloskan dan mendanai proyek dinding pembatas sepanjang perbatasan AS-Mexico yang menghabiskan anggaran sekitar $1,6 milyar.

Namun sepertinya segala keinginan Trump mendapatkan sikap yang kurang kooperatif dari parlemen, khususnya dari kubu Demokrat, sehingga Trump mengancam akan membubarkan pemerintahan yang sedang berjalan saat ini. Ancaman tersebut menghindarkan emas dari tekanan jual yang telah berlangsung sejak semalam karena data harga rumah dan aktivitas pabrikan Richmond dinyatakan membaik.

Faktor Trump yang sedang kecewa terhadap parlemen tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat tipis $0,50 atau 0,04% di level $1286,60 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat tipis $0,02 atau 0,09% di level $17,08 per troy ounce.

Selain masalah dinding pembatas pada sepanjang perbatasan tersebut, masalah reformasi pajak juga membuat parlemen AS pusing memikirkan jalan keluar untuk menggantikan dana dari hasil pemotongan pajak tersebut. Ini disebabkan juga ambang batas hutang atau debt ceiling AS sudah mendekati ambang batas atasnya, dan diharapkan di Oktober ini hutang yang jatuh tempo juga bisa diambilkan dari anggaran pemerintah, itupun dengan catatan bahwa debt ceiling-nya harus naik.

Penguatan kali ini memang dengan volatilitas harga emas yang tidak akan banyak levelnya karena fokus tetap di the Fed jelang simposium Jackson Hole di pekan ini.

Nanti malam data aktivitas manufaktur dan jasa AS akan rilis, bila membaik maka dolar AS akan menekan emas, itupun tidak akan besar karena faktor simposium Jackson Hole akan merintanginya.

Simposium para bankir seluruh dunia tersebut memang menjadi magnet ampuh bagi pergerakan pasar, baik pasar uang ataupun pasar komoditi dan pasar ekuitas akhir-akhir ini, karena Jackson Hole merupakan tempat curahan hati bagi bankir-bankir dunia untuk mengeluarkan program kerja 3 bulan mendatang.

Jadi kita bisa tahu apakah Janet Yellen masih bersikukuh dengan suku bunga yang naik atau tidak di simposium tersebut. Termasuk keinginan Mario Draghi apakah ECB benar-benar akan menarik paket stimulus Eropa atau ESM-nya dalam waktu dekat atau tidak. Termasuk juga kenapa suku bunga Bank Indonesia kemarin turun. Itu semua akan diketahui dalam pertemuan yang akan berlangsung di akhir pekan ini, sehingga pergerakan besar kemungkinan akan terjadi berdasar verbal intervensi.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: Reuters (.com)