JAVAFX – Mimpi buruk ganda datang dari Eropa dan China atas perlambatan ekonomi, memperkuat pijakan harga emas untuk mengkokohkan diri diatas. Dalam usaha untuk bertahan diatas harga $1300, emas masih merasa longgar meski Dolar AS pulih dari hantaman dalam beberapa minggu ini.
Indikator ekonomi terkini menunjukkan adanya kontraksi dalam pertumbuhan manufaktur di zona euro, yang dipimpin oleh Jerman. Hal ini memungkinkan emas baik dipasar spot ataupun berjangka bisa naik tipis pada hari Jumat. Para pembeli emas melakukan aksi lindung nilai (hedging) terlebih dengan perkembangan perundingan perang dagang antara AS-China yang berlarut-larut, memperkuat harga logam kuning naik.
Harga emas dalam perdagangan di pasar spot, mencerminkan perdagangan emas batangan telah mengalami kenaikan sebesar $ 3,55, atau 0,3%, ke $ 1,312.93 per troy ons, setelah mencapai $ 1,315.02 sebelumnya. Sementara harga emas dalam perdagangan di bursa berjangka untuk kontrak pengiriman bulan April di Comex, New York Mercantile Exchange, naik $ 5, atau 0,4%, ke $ 1,312,30 per troy ons. Dalam perdagangan sebelumnya, harga mampu mencapai $ 1.314,70.
Baik emas batangan dan emas berjangka telah kembali ke level kritis diatas $ 1.300 sejak 12 Maret setelah membuat harga tertinggi 2019 di $ 1.350 pada 20 Februari. Munculnya kekhawatiran akan perlambatan baik di China dan Eropa dapat mendorong lebih banyak investor untuk melakukan aksi beli emas.
Sebagaimana diketahui, bahwa perekonomian China telah melambat, sehingga tingkat pemesanan mereka atas produk-produk industri dan mobil dari luar negeri juga menurun. Tentu saja ini memukul Jerman sebagai produsen kendaraan dan sejumlah barang import di China lainnya. Perekonomian Jerman akhirnya terpukul secara proporsional.
Dalam kajian yang dilakukan oleh Markit IHS, diketahui bahwa indek pembelian manajer telah jatuh ke angka 44,7 pada bulan Maret. Ini merupakan level terendah sejak 2012 dan jauh di bawah ekspektasi para ekonom sebesar 48. Demikian paparan data yang dirilis pada hari Jumat. Dalam catatan, itu merupakan pembacaan ketiga berturut-turut indeks di bawah 50 dimana tingkat pesanan baru dan pekerjaan mengalami penurunan.
Emas mendapat pengaturan yang cukup baik di sini, berhasil berkembang di atas $ 1.300 meskipun dibawah bayang-bayang penguatan Dolar AS kembali. Ada banyak kekhawatiran ekonomi, tidak hanya dengan China dan Eropa tetapi juga tentang bagaimana The Fed menangani pertemuan kebijakan terakhirnya. Hal itu membawa lebih banyak upaya lindung nilai pada emas.
Dolar, yang juga dipergunakan oleh investor sebagai aset lindung nilai terhadap perang dagang AS-China, mengalami kenaikan setelah Presiden AS Donald Trump meremehkan urgensi kesepakatan perdagangan, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg bahwa presiden menginginkan kesepakatan lebih dapat ditegakkan. Indek dolar naik 0,1% ke 96,12.
Menilik hal itu, target kenaikan harga selanjutnya akan mengarah ke $ 1.325 sebelum target yang lebih besar ke $ 1.350. (WK)