JAVAFX – Para investor melepas saham mereka pada hari Senin dan mengalihkan asset ke obligasi karena kekhawatiran meningkatnya resesi ekonomi AS. Indeks saham MSCI dari saham Asia Pasifik diluar Jepang turun 1,5% ke level terendah dalam seminggu dalam aksi jual saham besar-besaran diwilyah tersebut. Indeks Nikkei Jepang turun kelvel terendah lima minggu setelah anjlok 3,1% atau penurunan harian terendah sejak akhir Desember. Saham China juga berada di zona merah dengan indeks CSI 300 blue-chip turun 1,4%.
Kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi dunia meningkat pada pekan lalu setelah pernyataan hati-hati dari Ketua Fed telah mengantarkan imbal hasil Treasury AS tenor 10th kelevel terendah sejak awal 2018. Imbal hasil Treasury 10th AS adalah 1,9 basis poin terakhir dibawah suku bunga tiga bulan setelah yield terbalik untuk pertama kalinya sejak 2007 (dimana tebor jangka Panjang jatuh dibawah jangka pendek menandakan resesi yang akan datang).
Ketakutan semakin besar akan perlambatan ekonomi global yang lebih luas diperkuat dari laporan output data manufaktur Jerman yang kontraksi untuk tiga bulan berturut-turut. Sementara di AS. Langkah awal kegiatan manufaktur dan jasa bulan Maret menunjukan kedua sector tumbuh lebih lambat pada Februari.
Aksi jual saham diprediksi akan menular ke pasar Eropa dan AS, Spreadbetters menunjukan dengan FTSE London berjangka turun 0,3% dan S&P500 turun 0,5%. Selain obligasi, para investor tampak mengincar asset aman resiko atau safe haven seperti mata uang yen Jepang dan juga komoditas seperti Gold.
Analis JAVAFX