Harga Emas Nyaman di Sisi Beli

0
126

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(18/8/2017), harga emas nyaman di sisi beli alias tetap ingin bertahan menguat pada perdagangan kali ini dengan upaya the Fed untuk menunda kenaikan suku bunganya serta masih ada konflik di Barcelona dan Gedung Putih.

Seperti kita ketahui bahwa harga emas atau logam mulia ini sangat sensitif dengan mendengar suku bunga the Fed, dimana bila suku bunga naik maka emas langsung lemas, dan bila suku bunga AS turun atau ditunda kenaikannya maka harga emas langsung tersinyum simpul. Dengan perubahan atau penundaan kenaikan suku bunga tersebut maka surat hutang pemerintah AS tidak menarik untuk dikoleksi karena memberikan imbal hasil yang kecil sehingga emas sepertinya lebih menarik sebagai alat penyeimbang inflasi.

Sebelumnya, emas memang makin menjauhi level psikologis $1300/troyounce pada perdagangan beberapa hari lalu didukung oleh berakhirnya situasi safe haven emas yang disebabkan oleh redanya situasi Semenanjung Korea serta membaiknya data penjualan eceran AS yang merupakan perwujudan 2/3 aktivitas ekonomi di Negeri Paman Sam tersebut.

Sejauh ini, redanya konflik Korea membuat situasi dolar AS kembali mampu menekan karena nampaknya tidak akan terjadi gangguan stabilitas keamanan, tentu akan membawa dampak makin stabilitnya ekonomi global nantinya, sehingga muncul nuansa risk appetite atau situasi mencari investasi yang beresiko. Namun semalam muncul masalah Barcelona, sehingga nuansa safe haven tak terbendung lagi meski klaim pengangguran AS makin membaik

Pada perdagangan kemarin, emas bergerak membaik setelah konflik di Gedung Putih muncul lagi sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $10,70 atau 0,83% di level $1288,10 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,08 atau 0,47% di level $17,02 per troy ounce.

Rendahnya kemampuan Trump dalam menerapkan kebersamaan serta saling menghormati antar pebisnis membuat investor pasar global terhadap masa depan agenda ekonomi AS dalam menghadapi keras kepalanya Trump sehingga dikuatirkan bahwa hal ini bisa membuat pembangunan ekonomi serta kemajuan negaranya akan tertunda.

Masih menjadi polemik utama dalam perdagangan selama ini dengan upaya perbaikan ekonomi yang akan dilakukan Trump sepertinya terus mendapatkan cobaannya sehingga membuat situasi dolar AS belum mampu menekan mata uang utama dunia lainnya. Semoga ketua Dewan Ekonomi Nasional, Gary Cohn tidak jadi mundur sehingga agenda ekonomi Trump terus berjalan.

Sebelumnya Trump membubarkan 2 lembaga penasihatnya untuk memperbaiki ekonomi AS sesuai janji kampanyenya, namun dengan konflik-konflik yang terus ada di Gedung Putih membuat makin rendahnya kemampuan Trump dalam menerapkan kebersamaan serta saling menghormati antar pebisnis membuat investor pasar global terhadap masa depan agenda ekonomi AS dalam menghadapi keras kepalanya Trump sehingga dikuatirkan bahwa hal ini bisa membuat pembangunan ekonomi serta kemajuan negaranya akan tertunda.

Lagipula the Fed sudah sangat skeptis dengan inflasi AS yang sulit sekali membaik membuat fokus kerja the Fed sekarang adalah memperbaiki sisi neracanya, yang mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga sebaiknya ditunda di tahun ini namun dilanjutkan di awal 2018 nanti sambil melihat perkembangan lelang obligasinya.

Nampaknya the Fed selain ingin menjual aset-asetnya kembali, usaha melemahkan dolar AS juga mulai dijalankannya, dimana seperti kita ketahui bahwa men-undervalue-kan alias melemahkan mata uangnya adalah siasat memperbaiki defisit pembayarannya sehingga diperkirakan hingga bulan depan usaha ini akan masif dilakukan oleh pejabat-pejabat dengan cara verbal intervensi.

Kalaupun masih ada koreksi harga dimana jika data sentimen konsumen Michigan membaik, maka itupun koreksi emas tampak tidak akan besar, karena sebetulnya faktor the Fed yang ingin memperbaiki neraca tersebut akan berdampak kepada indeks dolar yang harus melemah karena the Fed akan banyak melelang surat hutang pemerintah AS ke pasar umum dimulai September nanti dimana biasanya dolar AS akan mengalami pelemahannya.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: CNBC (.com)