Harga Emas Naik Kembali, Investor Khawatirkan BREXIT

0
111
Harga Emas

JAVAFX – Harga Emas dalam perdagangan di bursa berjangka mencetak kenaikan kedua berturut-turut pada hari Rabu (13/03). Emas mampu naik di atas $ 1.300 per troy ons sebagai harga tertinggi dalam bulan ini.

Ketidakpastian mengenai Brexit telah memicu pembelian aset safe haven, meski posisi dolar masih merupakan kunci. Parlemen Inggris memiliki suara lain hari ini untuk memutuskan apakah mereka meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Pilihan ‘ya’ mungkin akan memicu minat lebih pada logam, tetapi pedagang juga harus menyadari efek mata uang. Terlebih jika poundsterling terpukul keras, itu bisa mendukung dolar dan menekan emas.

Indek Dolar AS, diperdagangkan lebih rendah 0,2%, karena Poundsterling Inggris dalam perdagangan GBPUSD, menguat menjelang pemungutan suara “hard Brexit”. Dolar yang lebih lemah cenderung mendukung harga untuk emas dalam denominasi dolar.

Rencana Perdana Menteri Inggris Theresa May mengenai BREXIT, menghadapi pemungutan suara baru di akhir sesi perdagangan bursa, setelah usulan kesepakatan yang sudah direvisi mengalami penolakan pada hari Selasa. Pasar merasa khawatir bahwa Inggris akan memilih untuk keluar dari Uni Eropa, meski tanpa kesepakatan sekalipun. Dimana dijadwalkan secara resmi Inggris akan keluar pada 29 Maret mendatang. Perkembangan ini membantu dorongan minat investor melakukan aksi beli aset safe haven seperti emas.

Pada hari selasa malam, usulan Perdana Menteri May kalah dalam pemungutan suara di Parlemen Inggris, seperti yang diperkirakan sebelumnya, dengan selisih 149 suara. Meskipun sebelumnya telah mendapatkan konsesi dari Uni Eropa pada hari Senin mengenai kesepakatan perpisahan ini. Kini, Parlemen akan memilih apakah akan mengambil jalan yang keras, atau tidak  saat keluar dari UE.

Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan April naik $ 11,20, atau 0,9%, berakhir di $ 1,309.30 per troy ons. Harga emas batangan membukukan kenaikan kedua berturut-turut, tercatat sebagai yang terpanjang sejak pertengahan Februari silam.

Beberapa data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan, Rabu, tidak banyak mendukung greenback, bahkan dengan pesanan barang tahan lama di Januari naik 0,4%, naik bulan ketiga berturut-turut. Biaya grosir barang dan jasa AS naik sedikit pada bulan Februari, dengan indeks harga produsen naik 0,1%, tetapi inflasi secara lebih luas menunjukkan sedikit ancaman terhadap perekonomian. Pengeluaran konstruksi AS naik 1,3% pada Januari, kenaikan terbesar sejak April. (WK)