JAVAFX – Analisa fundamental di hari Selasa(15/8/2017),
Harga emas harus mulai melemah dan harus mulai menjauhi level psikologis $1300/troyounce pada perdagangan Selasa ini pasca awal pekan kemarin ditutup negatif didukung oleh berakhirnya situasi safe haven emas yang disebabkan oleh redanya situasi Semenanjung Korea.
Masih menjadi polemik utama dalam perdagangan seminggu lalu bahwa situasi geopolitik di Korea sudah mulai mereda di pekan ini dan membuat situasi dolar AS kembali mampu menekan karena nampaknya tidak akan terjadi gangguan stabilitas keamanan, tentu akan membawa dampak makin stabilnya ekonomi global nantinya, sehingga muncul nuansa risk appetite atau situasi mencari investasi yang beresiko atau mengakhiri periode safe haven.
Pada perdagangan kemarin, emas bergerak tertekan setelah redanya ketegangan Korea Utara sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $6,20 atau 0,48% di level $1281,65 per troy ounce.
Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,01 atau 0,03% di level $17,07 per troy ounce.
Kemarin dilaporkan bahwa kondisi tegangnya Korea Utara mulai memudar setelah Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dan Menteri Sekretaris Negara Rex Tillerson menyatakan bahwa pemerintah Trump akan terus mencari upaya resolusi diplomatik dengan Pyongyang, dan nampaknya ini juga diamini dan didukung oleh Presiden China Xi Jinping bahwa pihaknya telah menelepon Presiden Trump untuk segera berunding dengan Presiden Kim Jong-un untuk memecahkan masalah ini.
Sementara itu, direktur CIA Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional HR McMaster di kesempatan terpisah mengatakan bahwa tidak akan ada indikasi perang dengan Korea Utara akan pecah.
Namun dengan Venezuela, AS akan terus menekan Nicolas Maduro untuk tunduk dengan AS.
Dengan rasa tenang yang mulai terwujud maka kita akan fokus terhadap fundamental ekonomi global yang tentunya merupakan penggerak utama dari pasar uang, pasar komoditi dan pasar ekuitas.
Dari AS akan muncul komponen data pertumbuhan, seperti data penjualan eceran dan aktivitas pabrikan di New York.
Kemungkinan besar data penjualan eceran yang mewakili 2/3 dari komponen pertumbuhan ekonomi sebuah negara dinyatakan akan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
Bila hal ini terjadi, maka greenback akan membuat perlawanan yang besar sebelum rilisnya paparan the Fed di malam selanjutnya.
Fed minute akan rilis di Kamis dini hari, dimana seperti kita ketahui sejak FOMC meeting bulan Juni lalu, Janet Yellen menyatakan bahwa kondisi tenaga kerja yang ketat membuat dirinya yakin bahwa the Fed masih bisa menaikkan suku bunga dengan tetap waspada terhadap tingkat inflasinya.
Disini kita bisa melihat bahwa the Fed memang masih atraktif untuk menaikkan suku bunganya, namun sayang tingkat inflasi yang masih rendah justru menjadi titik mundur dengan suku bunga yang tinggi karena dapat menimbulkan daya beli yang anjlok.
Inilah yang membuat the Fed mulai berpikir untuk memperbaiki neracanya terlebih dahulu agar mempunyai simpanan yang besar untuk melakukan intervensi pasar bila terjadi penurunan daya beli tersebut.
Namun bila penjualan eceran AS membaik, maka peta inflasi AS akan berubah.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: BBC (.com)