Komisi Eropa, yang merupakan lembaga eksekutif Uni Eropa telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Uni Eropa dari 1.9% di November 2019 ini menjadi 1.3%. Penurunan proyeksi di karenakan perlambatan ekonomi Jerman yang tidak diperhitungkan sebelumnya serta masih adanya aksi demo di Perancis. Kondisi yang terjadi di dua negara yang terbesar ekonominya di Uni Eropa ini telah membuat pertumbuhan ekonomi Uni Eropa terbeban.
Kondisi ekonomi Jerman telah terpukul akibat turunnya ekspor mobil Jerman ke Cina karena turunnya permintaan mobil dari Cina sehingga fase pelemahan industri terus berlanjut. Ekonomi Uni Eropa telah terpukul akibat perang dagang AS-Cina akibat kebijakan Donal Trump dan juga karena belum jelasnya proses keluar Inggris dari Uni Eropa sehingga para pelaku pasar khawatir atas resiko bila Inggris akhirnya keluar tanpa kesepakatan pada tanggal 29 Maret 2019.
Secara teknikal, EURUSD diprediksi akan bergerak terkonsolidasi antara level 1.13120 pada support satu dan level 1.13311 pada pivot. Jika naik menembus pivot, maka EURUSD akan terus naik ke resisten satu pada level 1.13419.
Secara jangka panjang berdasarkan teknikal mingguannya jelang batas waktu keluarnya Inggris dari Uni Eropa, EURUSD terlihat dapat mengalami koreksi naik menuju level 1.13729 pada MA 3 dan MA 5 weekly dan trend turun yang dapat dicapai adalah sebatas level 1.28750 pada bolinger tengah 20 weekly. Jika dapat menembus level 1.13100, di bawah support satu, maka EURUSD diprediksi akan terus melemah menuju level 1.12593 pada bolinger bawah 5 weekly.
