The Fed Mulai Rem Kenaikan Suku Bunga Untuk Perenomian Global

0
110

Sejak bulan Desember 2015 hingga saat ini, The Fed telah menaikkan suku bunganya delapan kali dari kisaran di kurang dari 0.5% hingga saat ini kisaran bunganya antara 2.25%-2.50%, terutama kenaikan suku bunga yang paling agresif adalah kenaikan suku bunga di tahun 2018 yaitu sebanyak empat kali. Kenaikan suku bunga yang agresif di tahun 2018 di tengah adanya masalah perang dagang Amerika Serikat ini telah menyeret perekonomian global menjadi melemah.

Hal ini akhirnya menjadi kekhawatiran, terlebih lagi setelah para pelaku pasar melihat adanya inverted yield (pembalikan Yield) dimana yield jangka panjang lebih kecil dari jangka pendeknya yang menandakan akan adanya indikasi terjadi krisis jika dibiarkan begitu saja. IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019 ini menjadi 3.7% dari pertumbuhan ekonomi global sebelumnya 3.5% serta menurunkan proyeksi ekonomi beberapa negara.

Neel Kashkari, Presiden The Fed Minneapolis mengatakan bahwa keputusan Bank Sentral Amerika, The Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga acuan akan menjaga perekonomian AS yang sehat secara fundamental agar tetap mengalami pertumbuhan lebih tinggi lagi. James Bullard, Presiden Bank Sentral St.Louis memperkirakan bahwa target inflasi The Fed di tahun 2019 yaitu 2% akan meleset lagi. Dia telah memprediksi bahwa kebijakan kenaikan suku bunga AS sudah melewati batas karena telah menghambat pertumbuhan ekonomi dan inflasi dan hal ini dapat merusak ekonomi walau saat ini ekonomi AS masih dalam keadaan sehat. Menurutnya, The Fed harus mulai berhati-hati untuk menetapkan kebijakan suku bunga berikutnya.

Dapat disimpulkan bahwa di tahun 2019 ini The Fed akan mulai merem kenaikan suku bunganya untuk kembali meningkatkan perekonomian Amerika juga perekonomian global.