JAVAFX – Gerak langkah dolar mulai tertahan jelang pemilu sela AS pada perdagangan hari ini di mana terjadi potensi pelemahan dari mata uang AS ini sepertinya memang mulai dimunculkan.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1407, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3089, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7210 dan USDJPY ditutup menguat di level 113,21.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1407, GBPUSD bergerak di level 1,3057, AUDUSD di level 0,7208 dan yen di level 113.27.
Nilai dolar AS sedikit memburuk pada perdagangan sebelumnya dimana pasar saham AS sejak beberapa hari telah berhasil pulih disertai dengan masih membaiknya data tenaga kerja terakhir yang jauh diatas perkiraan pasar, semakin meningkatkan keinginan kenaikan suku bunga Fed. Namun karena politik AS sedang menghadapi ketidakpastian, memberi peluang investor menghindar sejenak mengoleksi dolarnya.
Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang namun proses Brexit yang sudah memasuki babak akhir, akan menjadi titik masuk bagi pulihnya pound serta euro. Jalan panjang Brexit menjadi taruhan utama bagi proses politik Inggris sehingga kredibilitas nilai mata uangnya sangat dipertaruhkan dalam perundingan tersebut. PM May dan Belgia diharapkan segera memberikan perundingan Brexitnya secara lunak karena batas waktu semakin dekat.
Keberhasilan PM May ini seakan membuka tabir kelabu pound selama ini, membuat dolar juga berhasil mengalami koreksinya terhadap euro. Euro sendiri sedang diujung tanduk dengan terkait masalah anggaran Italia. Anggaran Italia masih belum jelas masa depannya, membuat ketegangan baru di kawasan tersebut dimana tensi perpecahan antar negara telah membuat euro kurang begitu bertahan. Demokrasi persatuan euro kembali diuji dengan persoalan Yunani selain Italia yang pekan lalu, dimana faksi perpecahan penggunaan mata uang tunggal cukup riskan hasilnya dimana mudah pecah.
Sejauh ini dolar bisa bertahan karena ECB juga menyatakan bahwa kondisi ekonomi zona euro masih butuh stimulus.
Koreksi dolar memang sedang diharapkan pasar terkait jelang penentuan suku bunga Australia. Berbeda dengan Jepang, bank sentral Australia lebih intervensif dan sering membuat kejutan. Memang masih sulit untuk merubah kebijakan moneter Australia yang sangat bergantung kepada China, tapi sebuah kejutan kemungkinan bisa saja terjadi. Diharapkan RBA merubah kebijakan suku bunganya.
Namun kejutan utama pasar hari ini yaitu menunggu hasil pemiludi AS. Jika Republik masih mendominasi Senat, maka peluang dolar menguat masih cukup besar terjadi.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi