Harga Emas Masih Menguat Tajam

0
106

JAVAFX – Harga emas masih menguat tajam pada perdagangan sore ini melanjutkan momentum safe haven emas pasca Fed meeting dini hari nanti.

Sebetulnya beberapa waktu lalu kondisi safe haven emas lebih banyak dipengaruhi kondisi non-ekonomi AS yaitu masalah politik Trump ataupun kondisi geopolitik seperti ketegangan di Korea Utara seperti beberapa bulan lalu.

Namun rencana kerja the Fed semalam yang bernada dovish, membuat investor sangat nyaman dengan kondisi safe haven tersebut.

Faktor hasil FOMC meeting tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $13,10 atau 1,04% di level $1268,70 per troy ounce.

Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,25 atau 1,49% di level $16,71 per troy ounce.

Pergerakan positif logam mulia ini merupakan bentuk aksi beli lanjutan setelah pergerakan sebelumnya yang menguat tajam, namun dapat dipastikan bahwa harga emas makin menjauh dari level terendah di 4 bulan perdagangan sebelumnya yaitu di level $1200an dan terus mendekati level psikologis di bulan lalu pada level $1290an dimana sepanjang pekan lalu menikmati buruknya data-data penting AS dan skandal-skandal politik Trump.

The Fed kali ini berencana akan mengurangi defisit neracanya dengan cara mulai mengurangi kepemilikan surat hutangnya dan kemungkinan besar masih memikirkan inflasi yang tetap rendah sehingga diperkirakan tahun ini suku bunga the Fed tidak akan dinaikkan lagi.

Faktor meredupnya akselerasi ekonomi AS tersebut nampaknya masih membuat the Fed harus berpikir untuk memperbaiki defisit neracanya ketimbang menaikkan suku bunganya.

Ucapan dovish Yellen di beberapa pekan lalu sepertinya dapat diisyaratkan sebagai langkah yang harus diterapkan the Fed dikala situasi inflasi AS yang masih jauh dari harapan the Fed, dimana ini sangat mempengaruhi gairah pertumbuhan ekonomi AS di masa depan.

Pasar membaca bahwa suku bunga the Fed paling cepat akan naik di akhir tahun ini dan itupun masih menjadi tanda tanya besar karena perkembangan suku bunga the Fed yang akan naik di akhir tahun ini kurang dari 40% untuk kesempatan naik, jadi dimungkinkan bahwa Fed fund rate di tahun ini tidak berubah.

Seperti kita ketahui bila investor mendengarkan kata kenaikan suku bunga, khususnya suku bunga the Fed atau bank sentral utama dunia lainnya seperti ECB, maka itu berarti kabar buruk bagi harga emas, karena investasi emas akan mengalami situasi yang kurang begitu menguntungkan untuk jangka pendek dibandingkan investasi di pasar uang semisal investasi obligasi atau surat hutang.

Sedang skandal Presiden Donald Trump yang beberapa pekan ini juga mencuat dan membuat safe haven emas bergulir di 2 minggu perdagangan lalu, kali ini perlu dipertanyakan kelanjutan dari agenda ekonomi Trump yang merupakan agenda fiskal AS.

Bila agenda ekonomi Trump tersebut berlanjut maka defisit neraca perdagangan the Fed akan mudah segera diperkecil, dan ada harapan suku bunga the Fed akan menjadi fokus kenaikan kembali.

Tetapi bila agenda Trump tersebut tertunda-tunda maka the Fed seakan tiada bantuan untuk memperkecil defisit tersebut sehingga harus menurunkan nilai mata uangnya agar kemampuan tawar AS bisa lebih optimal.

Data order atau pesanan barang dan klaim pengangguran AS mungkin bisa membatasi gerak positif emas hari ini, itupun dengan catatan kedua data tersebut membaik dibanding periode sebelumnya.

 

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg
Sumber gambar: RT (.com)