Harga Emas Masih Tertahan Kenaikannya

0
127

JAVAFX – Harga emas masih tertahan kenaikannya pada perdagangan hari ini mengakhiri momentum safe haven emas pasca skandal Trump di akhir pekan lalu dan menantikan Fed meeting dini hari nanti.

Sebetulnya kondisi safe haven emas lebih banyak dipengaruhi kondisi non-ekonomi AS yaitu masalah politik Trump ataupun kondisi geopolitik seperti ketegangan di Korea Utara seperti beberapa bulan lalu.

Bila situasi tersebut maka emas bisa mengalami tekanan apalagi data AS semalam membaik.

Faktor menantikan FOMC meeting tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $7,10 atau 0,56% di level $1251,40 per troy ounce.

Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,20 atau 1,22% di level $16,34 per troy ounce.

Pergerakan negatif logam mulia ini merupakan bentuk aksi jual lanjutan setelah pergerakan sebelumnya yang melemah sangat-sangat tipis, namun dapat dipastikan bahwa harga emas makin menjauh dari level terendah di 4 bulan perdagangan sebelumnya yaitu di level $1200an dan segera mendekati level psikologis di bulan lalu pada level $1290an dimana sepanjang pekan lalu menikmati buruknya data-data penting AS dan skandal-skandal politik Trump.

Semalam juga data sentimen konsumen AS memasuki periode tertingginya sejak 16 tahun terakhir, menandakan kondisi dan situasi investasi di AS sangat nyaman bagi investor luar dan penduduknya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan kesempatan mendapatkan keuntungan usaha dari belanja investasinya, sehingga mata uang greenback menguat tajam dan meredupnya emas.

Faktor meredupnya akselerasi ekonomi AS beberapa hari lalu nampaknya mulai tereliminasi seiring dengan rilisnya data sentimen konsumen AS yang semalam membaik seperti diatas.

Ucapan dovish Yellen di beberapa pekan lalu sepertinya dapat diisyaratkan sebagai langkah berhati-hati the Fed dikala situasi inflasi AS yang masih jauh dari harapan the Fed, dimana ini sangat mempengaruhi gairah pertumbuhan ekonomi AS di masa depan.

Pasar membaca bahwa suku bunga the Fed paling cepat akan naik di akhir tahun ini. Perkembangan suku bunga the Fed yang akan naik di minggu ini kurang dari 50% untuk kesempatan naik, jadi dimungkinkan bahwa suku bunga the Fed di meeting kali ini tidak berubah.

Seperti kita ketahui bila investor mendengarkan kata kenaikan suku bunga, khususnya suku bunga the Fed atau bank sentral utama dunia lainnya seperti ECB, maka itu berarti kabar buruk bagi harga emas, karena investasi emas akan mengalami situasi yang kurang begitu menguntungkan untuk jangka pendek dibandingkan investasi di pasar uang semisal investasi obligasi atau surat hutang.

Sedang skandal Presiden Donald Trump yang beberapa pekan ini juga mencuat dan membuat safe haven emas bergulir di 2 minggu perdagangan lalu, kali perlu dipertanyakan lebih lanjut setelah RUU Kesehatan AS yang baru akan segera diketahui hasilnya dalam beberapa hari kedepan.

Bila RUU Kesehatan tersebut lolos, maka kunci pandora bagi agenda ekonomi Trump yang lain akan terbuka.

Seperti kita ketahui bahwa agenda ekonomi Trump alias ‘Trumponomics’ merupakan agenda yang sangat mendorong pertumbuhan ekonomi AS, seperti contohnya pembangunan infrastruktur, reformasi pajak dan pembatasan impor barang.

Kesemua agenda tersebut sangat mendukung pengurangan defisit neraca bank sentral AS dan sangat mendukung bagi naiknya suku bunganya. Bila nanti malam the Fed masih berfokus ke defisit neracanya, maka ada kesempatan bagi emas untuk kembali menguat, mumpung juga Yellen tidak ada jadwal untuk jumpa pers setelah meeting 2 hari tersebut.

 

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg
Sumber gambar: Mining (.com)