JAVAFX – Harga minyak tertahan sejenak penguatannya pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini dimana kondisi ini terjadi ketika pasokan minyak dunia yang akan terjadi kekurangan karena sanksi Iran semakin nyata.
Setidaknya 3% pasokan minyak dunia akan hilang disebabkan oleh sanksi Iran dimana Iran dilarang melakukan penjualan minyaknya kepada pihak luar sejak 4 November nanti. Dan AS sendiri juga gagal untuk melepas cadangan minyak strategisnya atau SPR. Dan Arab Saudi juga masih belum mampu menambah pasokannya dalam waktu cepat. Rusia sepertinya akan menambah pasokannya sekitar 300 ribu bph untuk menutupi kekurangan Iran tersebut.
Iran merupakan negara produsen minyak anggota OPEC dan merupakan negara terbesar ketiga di OPEC dari segi produksi dengan rata-rata produksi yang bisa hilang sekitar 1,5 juta bph. Sejak tahun lalu, OPEC dan Rusia telah membatasi pasokan minyaknya 32,5 juta bph sehingga harga minyak berhasil naik lagi dari level $25 per barel menjadi 80an sekarang ini. Dan Trump juga membuat sanksi baru kepada Iran sehingga pasokan minyak dunia akan mengalami kekurangan. Diberitakan bahwa India sudah akan menghentikan pembelian minyaknya dari Iran sehingga pasokan akan berlimpah. China juga akan membatasi pembeliannya ke Iran.
Di sisi lain, pasokan minyak AS sedang meninggi di mana menurut Barclays bahwa pasokan minyak AS akan naik lebih dari 11,3 juta bph di pekan ini. Kondisi ini diperkuat dari hasil perkiraan American Petroleum Institute yang memperkirakan bahwa persediaan minyak pemerintah AS akan naik 907 ribu barel di pekan kemarin. Situasi ini menandakan bahwa pasokan minyak di AS akan meninggi sehingga pasokan akan berlebih.
Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,02 atau 0,03% di level $75,25 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,06 atau 0,07% di harga $84,86 per barel.
Selain itu kondisi perang tarif tetap mengganggu pergerakan minyak. Perang dagang akan membawa konsekuensi akan turunnya pertumbuhan sebuah negara sehingga permintaan akan minyak juga dapat dipastikan mengalami penurunan. Kesepakatan Kanada membawa telah membawa angin segar bagi harga minyak karena sisi pertumbuhan ekonomi kawasan akan semakin tumbuh serta permintaan akan konsumsi minyak juga akan makin bertambah.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi