JAVAFX – Rencana perundingan AS-China berhasil naikkan harga emas pada perdagangan Rabu kemarin dengan masih tampak ada untuk rencana kuat terhadap kenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut.
Pekan lalu sebelumnya bergerak besar berkat pergerakan mata uang global terhadap dolar AS dengan munculnya krisis baru di Argentina sehingga beberapa mata uang negara berkembang termasuk rupiah mengalami tekanan greenback. Penguatan harga emas juga sebetulnya terbatas, di mana sisi beli emas di India dan China sedikit pulih berbarengan dengan mulai melemahnya dolar AS tersebut.
Namun hasil data pekerja AS diluar dugaaan ternyata sangat bagus, naik di atas rata-rata diikuti pula besaran upah per jamnya juga naik terbaik dalam 1 dekade terakhir, sehingga makin menambah daya dukung akan naiknya suku bunga the Fed lebih lanjut. Kondisi ini tentu bukan cerita bagus bagi harga emas lagi. Beruntung Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengirim surat ke China untuk membuat sebuah rencana perundingan perdagangan antara AS dengan China untuk menghindari masalah tarif baru.
Pasar menyambut gembira ajakan AS tersebut, dikabarkan juga bahwa Kanada akan segera menyetujui konsesi yang ada di NAFTA sehingga masalah perang tarif bisa mereda berbarengan dengan memburuknya data inflasi produsen AS sehingga dolar AS berhasil ditekan harga emas.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $9,50 atau 0,79% di level $1211,70 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,13 atau 0,93% di level $14,29 per troy ounce.
Berbeda dengan negara lain, kinerja ekonomi AS sebelumnya, memang kadang menunjukkan kinerja yang lebih bagus meski ada perang dagang sehingga ruang kenaikan suku bunga the Fed memang sulit untuk dibendung lagi. Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan.
Dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya. Beruntung hasil Beige book tidak mendapat respon negatif pasar karena dalam laporan tersebut bank sentral AS juga khawatir dengan perang tarif.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,11%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,30% di level 94,830 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data tenaga kerja Australia, penentuan suku bunga Inggris dan zona euro, data inflasi AS.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi