JAVAFX – Dolar melanjutkan pelemahannya pada sesi Asia Kamis karena euro dan pound berbalik menguat menyusul adanya kesepakatan awal dari perundingan Brexit. Katalis yang menyebabkan pelemahan dolar sejak hari Rabu adalah menguatnya pound hampir satu persen setelah adanya kabar bahwa Jerman menyetujui perundingan dari Brexit.
Dolar mungkin telah terkoreksi dari level tertinggi dua minggu tetapi diperkirakan akan tetap didukung dengan baik dalam jangka panjang, masih akan menjadi safe haven di tengah kelemahan dalam mata uang negara berkembang (emerging market). Indeks dolar AS (DXY) kemarin turun ke level 95.10, melepaskan posisinya dari level 95.70. Dan di sesi Asia Kamis pagi, indeks dolar kembali tertekan dan sempat sentuh di bawah level 95.00.
“Pound menguat tetapi kenaikannya cenderung sementara. Euro juga naik berkat bounce pound, tetapi mata uang tunggal tersebut menghadapi headwinds kuat dalam bentuk masalah fiskal Italia dan krisis ekonomi di Turki,” kata Junichi Ishikawa, FX senior. ahli strategi di IG Securities di Tokyo. “Dan dengan kekhawatiran perdagangan global ke depan, dolar akan mendapat manfaat dari aliran dana dari pasar negara berkembang.”
Kini para investor akan fokus pada rilis data tenaga kerja AS pada akhir pekan nanti untuk mendapatkan petunjuk kenaikan suku bunga Fed berikutnya.
Analis JAVAFX