JAVAFX – Harga emas naik perlahan-lahan pada perdagangan hingga sore ini dan melanjutkan penguatannya sebelumnya yang didukung oleh membaiknya data ekonomi China dan akan tertundanya kenaikan suku bunga the Fed.
Sejauh perdagangan hingga sore ini, nampak sekali area beli atau positif emas masih terjalin dari pagi tadi didukung oleh aksi safe haven emas setelah data-data pertumbuhan ekonomi China yang membaik diatas perkiraan pasar dan situasi politik di AS yang memperkeruh suasana tidak akan naiknya suku bunga the Fed.
Tersaji kemarin bahwa GDP China diatas perkiraan pasar, sedangkan data produksi industri mengalami kenaikan dari 6,5% menjadi 7,6% dan data penjualan eceran China naik dari 10,7% menjadi 11,0%. Ini mengisyaratkan gejolak ekonomi di China sudah mulai nampak sehingga dapat dipastikan bahwa daya beli atau impor emas China akan membaik di kuartal selanjutnya. Perlu diketahui pembaca bahwa China merupakan importir emas terbesar didunia bersanding dengan India.
Situasi ekonomi China yang oke dan situasi politik AS yang memburuk, membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $2,00 atau 0,16% di level $1235,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,01 atau 0,04% di level $16,11 per troy ounce.
Pergerakan positif logam mulia ini merupakan bentuk penerusan pergerakan sebelumnya yang menguat tajam dan sedikit demi sedikit mulai menjauhi lagi level terendah di 4 bulan perdagangan sebelumnya di level $1200an yang akhir pekan lalu menikmati buruknya data-data penting AS.
Data-data pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS khususnya data penjualan eceran dan data CPI AS akhir pekan lalu, seakan menyurutkan langkah yang besar terhadap bank sentral AS yang ingin tetap melanjutkan kenaikan suku bunganya atau memperketat kebijakan moneternya disaat ekonomi AS yang tidak berakselerasi beberapa waktu lalu.
Ucapan dovish alias bernada menurunkan nilai dolar AS yang dilakukan Janet Yellen di minggu lalu seakan masih membekas hingga sekarang dan dapat diisyaratkan sebagai langkah berhati-hati dari the Fed dikala situasi inflasi AS yang masih jauh harapan the Fed sangat mempengaruhi gairah pertumbuhan ekonomi AS di masa depan. Pasar membaca bahwa suku bunga the Fed paling cepat akan naik di akhir tahun ini.
Selain itu kredibilitas Trump kembali dipertaruhkan, setelah 2 anggota senat AS berasal dari Partai Republik, Mike Lee dan Jerry Maron tak akan menyetujui RUU kesehatan yang baru, sehingga investor akan kuatir terhadap masa depan agenda ekonomi Trump yang pro pertumbuhan ekonomi dan pro kenaikan suku bunga the Fed.
Selain itu faktor menurunnya inflasi Inggris sore ini membuat investor berpikir bahwa suku bunga Inggris tidak akan segera dinaikkan. Seperti kita ketahui bila investor mendengar adanya kenaikan suku bunga, khususnya suku bunga the Fed, maka itu berarti kabar buruk bagi harga emas, karena investasi emas akan mengalami situasi yang kurang begitu menguntungkan untuk jangka pendek dibandingkan investasi di pasar uang semisal investasi obligasi atau surat hutang AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg
Sumber gambar: CNBC (.com)